Ketahui Tujuh Waktu yang Disunnahkan untuk Berdoa

Berdoa merupakan aktivitas spiritual seorang hamba untuk meminta sesuatu kepada pencipta. Dalam Islam, doa menjadi bentuk ikhtiar yang sangat dianjurkan. Namun manusia tidak pernah tahu doa yang munajatkan akan dikabulkan Allah atau tidak.

Ada yang langsung dihijabah, namun ada pula doa yang  ditangguhkan hingga waktu yang tidak ditentukan. Ternyata kita perlu mengetahui cara berdoa agar mustajab dan dikabulkan dengan cepat oleh Allah.

Waktu-waktu berikut, sering digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdoa. Sehingga menjadi waktu yang disunnahkan oleh Rasul agar diikuti oleh umatnya. Kapan saja? Berikut ulasannya.

1. Sepertiga Malam
Sepertiga malam menjadi salah satu waktu yang baik untuk berdoa. Rasulullah SAW mengatakan, pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke bumi untuk mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang sengaja bangun malam ketika orang lain tertidur lelap.

“Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan untuknya, dan barangsiapa yang memohon kepada-Ku maka Aku memberinya, dan barangsiapa yang meminta ampunan-Ku maka Aku mengampuninya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Setelah Tasyahud, Sebelum Salam
Selama ini, kita selalu berdoa disaat sesudah salam. Ternyata banyak hadist yang memerintahkan bahwa doa yang baik dilakukan adalah sebelum salam. Menurut Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah, do’a setelah salam tidak termasuk petunjuk (ajaran) Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda:

“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap dubur shalat (akhir shalat) (HR. Abu Daud no. 1522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).

Mayoritas ulama sepakat bahwa dubur salat adalah akhir salat sebelum salam.  Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah mengatakan ini sesuai dengan petunjuk Nabi. Karena sejatinya saat kita salat, itu sama dengan kita sedang bermunjat kepada Allah. Ketika berdoa setelah mengucapkan salat, artinya kita sudah selesai bermunajat kepada Allah. Sehingga akan lebih afdol berdoa sebelum mengakhiri salat.  

3. Rentang Waktu antara Adzan dan Iqamat
Waktu selanjutnya yang disunnahkan Rasulullah SAW untuk berdoa adalah saat rentang antara adzan dan iqamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Baca Juga:  Empat Amalan Istimewa Hari Jumat yang Sering Terlewat

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad, shahih)

Dalam hadist lain yakni dari Anas bin Malik pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Doa yang tidak mungkin tertolak adalah ketika antara adzan dan iqamah” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).

Jadi alangkah baiknya jika pada waktu tersebut kita gunakan untuk berdoa kepada Allah.

4. Hari Jumat
Waktu yang disunnahkan Rasul untuk berdoa adalah pada hari Jumat. Namun tidak sepanjang jumat tersebut, melainkan ada waktu singkat yang diisyaratkan Rasulullah menjadi waktu yang mustajab.

“Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq ‘Alaih).

Ulama berbeda pendapat tentang waktu tersebut. Ada dua pendapat yang dikemukakan terkait kapan waktu pada hari Jumat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Waktu pertama adalah saat Imam berada di atas mimbar hingga berakhirnya salat Jumat.

Sedangkan pendapat kedua, waktu mustajab tersebut terjadi pada akhir waktu Jumat, yakni setelah shalat Ahsar hingga masuk waktu Magrib. Pendapat ini diungkapkan oleh Abdullah bin Salam, Abu Hurairah, Imam Ahmad, dan beberapa ulama selain mereka.

“Hari Jum’at terdiri dari 12 waktu, di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim pada saat itu memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah saat tersebut pada akhir waktu setelah ‘Ashar.” (HR. an Nasai dan Abu Dawud. Disahihkan oleh Ibnul Hajar dalam al Fath dan dishahihkan juga oleh al Albani dalam Shahih an Nasai dan Shahih Abu Dawud)

5. Saat Sujud
Sujud merupakan waktu yang disunnahkan untuk memperbanyak doa. Pasalnya posisi ini merupakan saat terdekat antara makhluk dengan Tuhannya.

“Posisi paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa.” (HR. Muslim No. 482)

6. Ketika Minum Air Zam-zam
Waktu yang disunnahkan untuk bedoa lainnya adalah saat meminum air zam-zam. Umat Islam percaya bahawa air zam-zam adalah kurniaan dan rahmat dari Allah. Sehingga berdoa setelah meminumnya sangat baik.

Baca Juga:  Beginilah Adab “Nongkrong” dalam Islam

7. Doa Ketika Berbuka Puasa
Rasulullah juga selalu berdoa ketika berbuka puasa baik puasa wajib di bulan Ramadhan, maupun saat puasa sunnah. Dengan demikian, hendaknya kita manfaatkan waktu berbuka untuk memperbanyak doa.

“Dahulu apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau biasa berdoa,” (HR. Abu Daud)