Saat Kiamat, Kaum Ini Digiring dengan Api yang Memenuhi Perut

Kiamat merupakan peristiwa kehancuran alam semesta menuju akhirat yang kekal. Setelah dunia tidak lagi ada makhluk, maka Allah SWT akan membangkitkan untuk dikumpulkan di Padang Mahsyar.

Pada hari kebangkitan ini, manusia akan dihidupkan dengan rupa sesuai dengan amalannya di dunia. Ada yang dibangkitkan dengan rupa terbaiknya, namun ada pula yang bangun dengan kondisi mengerikan.

Salah satunya, ada kaum yang berjalan dengan api yang memenuhi perut. Mereka digiring dari kubur dengan wajah hitam kelam, mata melotot dan perutnya penuh dengan api. Apa sebenarnya dosa kaum ini? Berikut ulasannya.

Setelah terjadinya peristiwa kiamat, maka manusia akan dibangkitkan sesuai dengan amalan mereka lalu digiring ke Padang Mahsyar. Nantinya, manusia akan dikelompokkan menjadi berkelompok-kelompok dengan berbagai macam rupa dan bentuk yang berbeda-beda. Rupa mereka, sesuai dengan amal ibadahnya selama di dunia.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat An-Naba:18 yang artinya: “yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,” [QS. An-Naba ayat 18]

Salah satu kelompok tersebut adalah mereka yang dibangkitkan dari dalam kubur dengan wajah hitam, bola matanya biru dan perut penuh dengan bara api. Ternyata, dosa kaum ini adalah suka memakan harta anak yatim, dengan cara yang tidak sah. Mereka meninggal, dalam kondisi belum sempat bertaubat kepada Allah. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” [QS. An-Nisa ayat 10]

Anak Yatim adalah anak laki-laki maupun perempuan yang ditinggal mati ayahnya sebelum usianya baligh. Mereka terpisah dari orang yang mencarikan penghidupan untuk melanjutkan kehidupannya.

Baca Juga:  Kalimat Terlarang Diucapan Ketika Berdoa

Memang, tidak semua anak yatim  ini miskin harta. Terkadang mereka memiliki harta peninggalan ayahnya. Harta tinggalan ayahnya menjadi amanah yang luar biasa besar bagi siapa pun yang menyantuni mereka.

Tidak jarang, mereka yang dipercaya justru tidak amanah. Mereka menggunakan harta-harta tersebut bukan untuk mengurusi anak yatim tersebut, namun justru untuk kepentingan pribadinya. Tidak jarang, mereka malah menuntut hak-hak yang sebenarnya bukan menjadi hak mereka.

Allah SWT sudah menjelaskan dalam Alquran, bahwa manusia dilarang mendekati harta anak yatim dengan cara yang dzolim.

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat.) (QS. Al-An’am [6] : 152).

Allah SWT justru memerintahkan kita, agar senantiasa melindungi anak yatim, memperhatikan mereka dan menyayanginya.

“Rumah yang paling baik di kalangan kaum muslimin ialah suatu rumah yang di dalamnya ada anak yatim dipelihara dengan baik-baik. Dan rumah yang paling jelek di kalangan muslimin ialah suatu rumah yang di dalamnya ada anak yatim diperlakukan dengan jelek.( Hadits riwayat Ibnu Majah)”

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim dalam surga seperti ini”, setelah itu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk serta jari tengahnya sambil merenggangkan kedua jari tersebut”. (Hadits Riwayat Bukhari )

Begitulah azab manusia di akhirat ketika dzolim terhadap harta anak yatim. Semoga informasi ini menambah pengetahuan dan pelajaran. Aamiin.