Anjuran Rasul Melepas Alas Kaki Terbukti Ilmiah

Menggunakan alas kaki seperti sepatu atau sendal menjadi salah satu upaya untuk melindungi kaki dari bahaya benda tajam atau kotoran. Namun dalam Islam, Rasulullah SAW memerintahkan agar umatnya sesekali melepaskan alas kaki. Umat terdahulu tentu belum mengetahui khasiat medis dari perintah ini selain bukti ketaatan kepada Nabinya.

Namun kajian kontemporer menyebutkan bahwa berjalan tanpa alas kaki ternyata memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh kantor berita Jerman menjelaskan, berjalan dengan bertelanjang kaki dalam bentuk piknik megobati kaki sakit.

Para peneliti menyebutkan, aktivitas berjalan di rumput, tanah atau kayu dapat merangsang saraf dan pembuluh darah agar berfungsi optimal. Kegiatan ini juga dapat menjaga bentuk alami kaki serta menguatkan otot-otot betis dan menenangkan sistem saraf. Selain itu juga dapat mengaktifkan pusat-pusat (titik-titik) vital di bawah kaki, yang menyebabkan adanya rangsangan sirkulasi darah dan pengobatan varises.

Sebelumnya ditemukan bahwa penyebab utama penyakit kaki adalah penggunaan sepatu yang terus menerus. Bahkan, khusus untuk anak-anak yang sering memakai sepatu berkemungkinan besar bisa terkena penyakit Bowlegs (kaki O). Pelindung pada kaki ini menyebabkan terjadinya tekanan pada sisi-sisi kaki dan menghambat pergerakan pembuluh darah. Sehingga pengobatan yang biasa diterapkan pada penderita adalah berjalan tanpa menggunakan alas kaki selama seperempat jam setiap hari.

Manfaat lain dari olahraga sederhana dari Rasulullah ini adalah mengobati kelainan pada kaki dan penyakit kaki datar (Flat Feet/Pet Planus) pada anak-anak. Selain manfaat tersebut, kegiatan tidak memakai alas kaki juga bermanfaat untuk memberikan vitalitas untuk kebugaran tubuh, serta meningkatkan kemampuan untuk bekerja dan menambah tingkat energi dalam tubuh.

Baca Juga:  Inilah Sosok Wanita-Wanita Pengasuh Rasulullah

Setiap penemuan ilmiah, pasti kita akan mendapatkan bahwa sinyal-sinyal Qur’ani atau Nabawi telah menunjukkannya. Nabishallallahu ‘alaihi wasallam telah mewasiatkan kepada para Shahabat beliau radhiyallahu ‘anhum agar mempraktekkan jalan kaki seperti ini (tanpa alas kaki). Dan telah diriwayatkan dari Fadhalah bin ‘Ubaid bahwasanya dia berkata:

“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar berjalan tanpa alas kaki kadang-kadang.” (Musnad Imam Ahmad dengan sanad yang shahih menurut Syaikh al-Albani dan Syau’aib al-Arna’uth rahimahumallah)

Dan hadits yang semakna dengan hadits ini sangat banyak. Dan adapun sinyal (isyarat) dari al-Qur’an adalah apa yang disebutkan dalam kisah Musa ‘alaihissalam ketika sampai di tempat suci (untuk menerima wahyu), AllahSubhanahu wa Ta’ala berfirman:

“…Maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.” (QS. Thaahaa: 12)

Bukan rahasia lagi bahwa umat muslim selalu menerapkan olahraga ala Nabi Muhammad SAW ini dalam keseharian. Kaum Muslimin senantiasa mempraktekkan ini masuk ke masjid, yang mana seorang mukmin memasuki masjid dengan bertelanjang kaki, lima kali sehari. Dan seandainya kita hitung total jarak yang ditempuh oleh seorang muslim setiap hari di dalam masjid (terutama jika masjidnya besar), itu sudah cukup untuk mendapatkan manfaat dari olahraga ini.