Inilah Tujuh Kasus Dokter Tersadis dan Mengerikan

Menjadi seorang dokter sejatinya adalah pekerjaan mulia karena bisa menyelamatkan nyawa manusia. Di tangan mereka, manusia berharap bisa mendapatkan kesembuhan dan terbebas dari berbagai macam penyakit.

Dokter profesional, akan bekerja keras untuk menyembuhkan setiap penyakit yang dialami pasien-pasiennya. Namun beberapa dokter berikut ini justru dengan sengaja menghilangkan nyawa pasiennya. Korbannya mencapai ratusan orang dan umumnya dilakukan seorang diri.

Mereka melakukan pembunuhan dengan cara yang sadis dan begitu mengerikan.  Siapa saja mereka dan apa yang terjadi pada dokter tersebut, sehingga begitu tega melakukan tindakan yang keji? Berikut rangkuman 7 kasus dokter tersadis dan mengerikan.

1. Herman Webster Mudgett, Dokter Pembunuh Berantai
Herman Webster Mudgett alias Dr Henry Howard Holmes cukup populer di Amerika sebagai pembunuh berantai. Dan yang mengejutkan adalah, ia merupakan seorang dokter. 150 orang wanita telah tewas ditangannya.  Pada 1893 Ia membuka rumah menjadi  hotel dan menetapkan tarif murah kepada para wisatawan muda.

Selain itu, sebagian korban terpikat masuk ke dalam rumah dengan janji-janji pekerjaan. Rumah horor tersebut memiliki lorong-lorong rahasia yang menembus dari suatu ruangan ke ruangan lainnya.

Setiap kamar juga dilengkapi dengan lift rahasia,  kedap suara dan terdapat kolam-kolam asam yang diduga untuk melumatkan mayat. Selain itu terdapat kamar gas, kamar pembedahan yang dilengkapi dengan alat merenggangkan tubuh manusia, krematorium pribadi dan sebuah banker yang sangat besar dimana terdapat tubuh manusia yang sudah dipotong-potong.

Kenyataannya sang dokter menjual tulang rangka dari korban-korbannya tersebut kepada sekolah-sekolah kedokteran. Ketika Holmes akhirnya tertangkap polisi tersebut melihat kengerian dari rumah tersebut. Dokter yang menderita sakit jiwa ini kemudian dihukum gantung pada 7 Mei 1996.

2. Michael Swango
Michael Swango merupakan dokter yang pernah praktik di Amerika Serikat dan Zimbabwe. Namun ternyata Ia adalah seorang dokter psikopat yang menjadi pembunuh berantai hingga dijuluki sebagai dokter pencabut nyawa.

35 orang pasien tewas diracun sejumlah paramedia juga menjadi korbannya. FBI kemudian menyatakan bahwa sang dokter harus bertanggung jawab atas 60 pembunuhan. Sebenarnya sulit dipercaya dari perawakannya yang tampan Ia adalah seorang pembunuh berantai. Di mana pun Ia praktik, dokter Michael seperti seorang dokter yang ideal hingga nyawa pasiennya melayang secara misterius.

Namun anehnya Ia selalu bisa lolos dari tuduhan pembunuhan. Saat tidak ada lagi rumah sakit di Amerika Serikat yang mau memperkerjakannya, Dokterr Michael kemudia buka praktik di rumah sakit di Zimbabwe, Afrika. Dan korban pun kembali berjatuhan. Selama 15 tahun bergelut dengan dunia kedokteran, dokter Michael diyakini sudah menghabisi ratusan nyawa.

Machael Swango merupakan dokter yang terobsesi dengan kematian yang sadis. Yang menjadi pembunuh berantai terkejam dan paling banyak memakan korban dalam sejarah Amerika.  Di setiap tempat, pasien-pasien Swango mati secara misterius.

3. Harold Frederick Shipman
Harold Frederick Shipman adalah seorang dokter di Inggris yang bertanggung jawab atas lebih dari 250 kasus kematian. Setelah lulus dari Leeds School of Medicine Shipman menjadi anggota dewan British Medical dan mendirikan klinik sendiri pada tahun 1993. Fred bekerja di sejumlah rumah sakit seperti Todmorden, West Riding, Yorkshire dan Brooke Surgery. Ia melakukan aksi pembuhan terhadap pasien-pasiennya sejak 1975.

Baca Juga:  Lakukan Enam Hal Ini Agar Hutang Menjadi Berkah

Fred tidak hanya menghabisi nyawa pasiennya, tetapi juga membuat sertifikat kematian mereka dan menuliskan faktor tua sebagai penyebab kematian itu. Pada 1998, dokter Reynolds dari  Brooke Surgery   merasa curiga atas tingginya angka kematian pasien dokter Fred. Bersama dokter lainnya, mereka pun melaporkan keganjilan tersebut kepada polisi yang kemudian memulai investigasi atas kasus tersebut.

Dari hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa dr Shipman memberikan morphine berlebihan kepada pasien yang kebanyakan adalah orang tua. Ia pun dijatuhi hukuman seumur hidup, namun pada 13 Januari 2004, sang dokter ditemukan tewas gantung diri di kamar selnya. Kematiannya sekaligus menutup misteri yang belum terungkap tentang motif dibalik aksi mencabut nyawa para pasiennya itu.

4. John Bodkin Adams
Berikutnya adalah John Bodkin Adams. Dokter Anastesi Asal Inggris ini telah membunuh 160 lebih pasiennya sejak 1946 hingga 1956. Ia terkenal sangat ramah terutama kepada pasien lanjut usia.

Tak heran jika pasien lanjut usia tersebut memasukkannya ke dalam daftar pewaris harta mereka. Kematian para korban pun menyisakan kondisi mencurigakan. Hampir kesemuanya meninggalkan dokter Adams uang atau aset berharga lain lewat surat wasiat.

Walau terkenal ceroboh saat mengoperasi, Adams berhasil menjadi dokter kaya di Inggris pada tahun 1956. Sebagian besar karena pasien yang sekarat setuju meninggalkan harga berharga untuknya. Sayang jaksa tidak dapat membuktikan tuduhan kejahatan yang dialamatkan kepada dirinya. Saat polisi menggeledah rumahnya ditemukan banyak sekali obat-obat berbahaya yang tidak ada dalam daftar kedokteran.

Atas penemuan itulah, akhirnya dokter Jon Bodkin dipenjara selama dua tahun. Namun setelah bebas, sang dokter meninggal dengan penyebab yang misterius.

5. Jayant Mukundray Patel
Berikutnya adalah Dokter Jayant Mukundray Patel ahli bedah asal India yang berimigrasi ke Amerika. Saat bekerja di Aragon, rekan-rekannya menilai Dokter Jayant Mukundray tidak becus melakukan operasi. Ia melakukan tindakan yang tidak perlu, sehingga menyebabkan cidera serius pada pasien hingga kematian.

Meski telah menyebabkan banyak pasien meninggal, tapi Ia tidak pernah melakukan eksperimen terhadap pasien. Sang dokter memang dikenal memiliki masalah mental hingga tega membunuh. Sebagai dokter pun pekerjaanya tidak higienis. Tahun 2003 dokter Jayant pindah ke Australia dan dengan cepat mendapat julukan dokter Death.

Tahun 2010 ia didakwa membunuh tiga orang pasien dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara. Selama 20 praktik, ada 87 pasien yang meninggal di tangannya. Walau jumlah sebenarnya bisa jauh lebih banyak.

6. Dokter Walter Jackson Freeman II
Dokter Walter Jackson Freeman II merupakan dokter di Amerika yang merupakan anggota dari American Psychiatric Association. Meski belum pernah melakukan praktik pidana langsung pada pasien. Ia disalahkan karena merugikan 3400 dengan menggunakan teknik medis yang sangat kontroversial dan primitif yakni lobotomi.

Baca Juga:  Enam Hal yang Dianggap Modern, Namun Sudah Ada Sejak Masa Lalu

Lobotomi merupakan prosuder yang dilakukan dengan memasukan alat medis ke dalam rongga mata untuk memotong syaraf di bagian depan otak. Metode ini tidak butuh ahli bedah syaraf dan bisa dilakukan di luar operasi tanpa anastesi. Freeman bahkan menggunakan van pribadinya sebagai ruang operasi yang Ia sebut lobotomobile. Sang dokter mulan bepergian ke berbagai negeri untuk mengunjungi rumah sakit jiwa dengan van pribadinya.

Nama Freeman kemudian mendapatkan popularitas ditengah banyaknya kritik akibat metode lobotomi yang Ia lakukan pada adik presiden Jhon F kennedy yaitu Rosmery Kennedy yang mengalami cacat mental dan psikis yang parah. Pada February 1967 Freeman melakukan operasi terakhirnya pada Helen Mortensen. Helen meninggal karena pendarahan otak seperti yang terjadi pada 100 pasien lainnya. Dr Freeman akhirnya dilarang melaksanakan operasi setelah kematian beberapa pasiennya karena pendarahan otak.

7. Marcel Petiot
Setelah terluka pada perang dunia pertama dan dikirm pulang, Marcel Petiot menyelesaikan sekolah kedokteran dan magang di rumah sakit jiwa. Masalahnya Petiot sendiri didiagnosis didera berbagai penyakit mental usai perang dari perang. Setelah magang, Petiot mendirikan klinik sendiri.

Ia mengklaim dirinya dapat membantu orang-orang Yahudi dan warga negara Perancis yang ingin melarikan diri dari Paris ke Argentina demi menghindari kejaran NAZI.  Mereka dipatok harus membayar 25 ribu Franc atau setara dengan 337 juta rupiah. Ketika korban tiba di rumahnya dengan alasan keamanan sang dokter menyuntik mereka dengan Sianida kemudian Ia akan menonton mereka meregang nyawa. Faktanya rute melarikan diri tidak ada. Patiot tidak hanya mencuri 25 ribu Franc milik korban tapi Ia juga akan menggeledah barang bawaan mereka dan mengambil sesuatu yang berharga yang Ia temukan.

Hingga suatu ketika keluar asap dan bau busuk dari cerobong asap rumahnya yang dikeluhkan tetangga. Polisi kemudian menemukan kompor batu bara di rumahnya yang berisi sisa-sisa jasad manusia.Patiot dihukum penggal pada 25 Mei 1946.