Manfaat Medis dari Penyakit Demam

Anda mungkin akan bingung dengan kondisi ini, dimana sebuah penyakit yang terjangkit pada diri seseorang memiliki manfaat medis bagi tubuh penderita. Demam yang merupakan kondisi meriang dan menyebabkan perasaan tidak enak karena adanya peningkatan suhu dalam tubuh. Karena penyakit ini terkadang penderita harus beristirahat berhari-hari dan tidak bisa menjalankan aktivitas.

Tapi jangan langsung berprasangka buruk terhadap penyakit demam. Karena ternyata penyakit ini memiliki efek medis yang baik bagi kesehatan. Dr Ari Brown, seorang dokter anak di Austin, Texas, dan juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP)  mengatakan, tidak ada hal buruk yang akan terjadi jika Anda tidak mengobati demam.

Lebih penting lagi, menurut AAP, demam dapat membantu tubuh melawan anak Anda infeksi. Banyak mikroba penyakit melakukan perkembangbiakan pada saat suhu nomal, sehingga saat suhu tubuh meningkat, mikroba ini akan mati dan mengeluarkannya dari tubuh.

Seperti diketahui suhu tubuh normal adalah  98,6 derajat Fahrenheit. Demam didefinisikan oleh suhu yang melebihi 100,4 derajat Fahrenheit. Pada 101 derajat Fahrenheit, kebanyakan bakteri tidak dapat bertahan hidup, sedangkan pada 102 derajat, virus tidak dapat meniru dan menyebar dalam tubuh.

Dalam masa demam, tubuh meningkatkan lendir untuk menjebak bakteri dan meningkatkan aktivitas fag atau bakteri pemakan untuk mengurangi organisme menular. Ini adalah respon cerdas oleh tubuh untuk mencegah infeksi kronis dan perkembangan penyakit. Manfaat demam yang lain adalah menjadi endoktoksir atau menetralisir efek racun yang masuk dalam tubuh serta mengeluarkan racun tersebut dari dalam tubuh.

Penyakit ini juga berpotensi untuk menyembuhkan penyakit lainnya. Misalnya penyakit jantung, stroke, dll. Hal ini disebabkan karena saat menderita demam suhu yang panas mampu melancarkan peredaran darah serta menghilangkan penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah. Penyubatan inilah yang biasanya  menjadi penyebab terjadinya penyakit gagal jantung, stroke dan reumatik.

Baca Juga:  Ruh Orang Meninggal Selalu Kembali Ke Rumah Setiap Malam Jumat

Anda harus berkonsultasi dengan dokter kesehatan ketika demam sudah memasuki hari ke empat atau setidaknya derajadnya sudah mencapai pergi 103 derajat Fahrenheit. Jika demam menyebabkan ketidaknyamanan luar biasa, kesulitan bernapas atau kejang setiap saat, itu akan menjadi indikasi untuk pergi ke ruang gawat darurat.

Keistemewaan Demam Dalam Islam
Agama Islam  memberikan keistemewaan tersendiri untuk penyakit demam. Bahkan beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW menginginkan demam bisa bersemanyam dalam diri mereka karena keistimewaan ini. Mari kita perhatikan hadits di bawah ini:

“Janganlah engkau mencela penyakit demam, karena ia akan menghapuskan kesalahan-kesalahan anak adam, sebagaimana alat pandai besi itu bisa menghilangkan karat besi,” (HR. Imam Muslim).

Rasulullah sendiri termasuk manusia termulya sepanjang zaman, pernah terjangkiti demam. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah memasuki ruangan Rasulullah SAW, saat beliau terkena demam. Maka, aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau terkena demam yang sangat parah?’ Rasul Saw menjawab, ‘Benar, aku terkena demam seperti dua orang dari kalian terkena penyakit ini’. Aku bertanya, ‘Kalau begitu, apakah karenanya engkau mendapatkan dua pahala?’ Beliau menjawab, ‘Ya’.”

Sementara itu Syaikh Abdurrahman bin Yahya Al-Mu’alimi dalam bukunya Fawa’idul Maradh, “Demam mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh, yaitu demam dapat ngalirkan endapan-endapan, mengeluarkan racun-racun tubuh, lalu dikeluarkan dari badan. Yang demikian itu tidak bisa dilakukan dengan obat apapun, selain dengan demam itu sendiri.” Subhanallah… penyakit demam yang sering kita cela dan salahkan ternyata memiliki begutu besar manfaat dibaliknya

Semoga informasi ini bermanfaat dan kita menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur dalam segala kondisi termasuk dalam keadaan sakit sekalipun. Karena apa yang baik menurut manusia, belum tentu baik menuruk Tuhan, sebaliknya, apa yang buruk menuruk manusia, belum tentu buruk menurut Tuhan.