Tujuh Perbuatan Dosa yang Membinasakan Pelakunya

Kehidupan dunia merupakan ujian bagi manusia.  Baik atau buruk tindakan yang diperbuat, pasti mendapat balasan di akhirat. Bagi Umat Islam, Alquran dan hadist menjadi pedoman hidup untuk mengarungi kehidupan dunia yang singkat.

Nabi Muhammad SAW selalu memperingatkan umatnya agar menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Namun, manusia gudangnya salah, sehingga tiada hari yang luput dari perbuatan dosa.

Tujuh perbuatan dosa ini patut menjadi perhatian dan diwaspadai. Pasalnya, Rasul mengingatkan bahwa ketujuhnya merupakan dosa yang membinasakan. Tidak hanya dibalas akhirat, di dunia pun pelakunya akan mendapat laknat. Apa saja dosa tersebut? Berikut ringkasannya.

Nabi menyampaikan tujuh dosa yang dapat membinasakan manusia dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya :

“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan, para sahabat berkata: Wahai Rasulullah apakah perkara-perkara itu ? Rasululah menjawab: Menyekutukan Allah, Perbutan sihir, Membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan alasan ynang benar, Memakan riba, Memakan harta yatim, Lari dari peperangan, dan Menuduh berzina wanita mu’min yang menjaga kehormatannya (Wanita Baik-baik). (HR. Bukhari Muslim). Berikut masing-masing penjelasan dari point-point  hadist tersebut

1. Syirik
Syirik merupakan sebuah dosa besar karena menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah. Atau dengan kata lain mensejajarkan Allah SWT dengan selain Dia. Dosa syirik begitu membinasakan, karena Allah SWT sudah berfirman tidak akan mengampuni dosa tersebut. Untuk itu, sebagai Umat Islam kita wajib mengetahui hal-hal yang mengandung kesyirikan sebelum melaksanakan sesuatu.

“Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan akan mengampuni yang selainnya bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An Nisa : 48).

“Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)

Maka hendaknya kita menghindari perbuatan syirik ini agar kita mendapatkan ampunan dari Allah ta’ala dan terhindar dari api neraka.

2. Perbuatan Sihir
Dosa kedua yang mebinasakan manusia adalah sihir. Meski dengan kemajuan zaman dan teknologi yang berkembang, praktik-praktik sihir rasanya tidak bisa dihindarkan. Popularitas, kekayaan, kecantikan dan ketampanan tak pelak membuat seseorang yang lemah imannya untuk melakukan dosa ini. Misalnya dengan praktik sihir seperti sihir pelet, santet, dan “aji-aji” lainnya.

Baca Juga:  Cara Mudah Agar Salat Fardu Diawal Waktu

Padahal para pendosa dari perbuatan sihir akan mendapat hukuman yang pedih dari Allah.  “ Dan tidak akan beruntung para penyihir itu, dari manapun dia datang.”(QS. Taha: 69).

Pada zaman Rasulullah SAW para tukang sihir juga mendapat hukuman yang tidak main-main. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal dengan pedang” Hadits diriwayatkan oleh Tirmidzi, Hakim, dan lain-lain

3. Membunuh Seseorang Tanpa Alasan yang Benar
Dosa yang membinasakan selanjutnya adalah membunuh seseorang tanpa alasan yang benar. Allah SWT dalam firman-Nya menjelaskan bahwa membunuh satu orang saja tanoa asalan yang benar sama dengan membunuh semua manusia yang ada di dunia. Hal ini dijelaskan dalam QS. al-Maa’idah : 32 yang artinya:

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. al-Maa’idah : 32).

“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya” (Qs. An Nisaa: 93).

4. Memakan Riba
Kaya tidak melulu memiliki banyak harta, namun apakah harta tersebut berkah atau tidak. Salah satu penyebab harta tidak berkah adalah melakukan riba. Riba bisa terdapat dalam utang dan transaksi jual-beli. Jika harta yang dimiliki bercampur dengan riba maka Allah ta’ala akan cabut barakah dari harta tersebut.

Allah ta’ala berfirman : “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.” (QS. Al-Baqarah: 275)

5. Memakan Harta Anak Yatim
Manusia haruslah berhati-hati terhadap harta yang Ia makan. Karena bisa saja, apa yang dimakan merupakan hak anak yatim. Dosa memakan harta anak yatim seperti dikatakan Rasulullah SAW akan membinasakan. Mereka telah bebuat dzalim kepada anak-anak yang tidak memiliki ayah. Dan perbuatan inilah yang mengantarkan mereka kepada neraka Jahannam. Allah ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan merak akan masuk ke dalam api yang meyala-nyala (Neraka).” (QS. An-Nisa’: 10)

6. Lari Dari Medan Peperangan
Menjadi pecundang dalam sebuah peperangan juga tergolong dosa yang membinasakan. Mereka lari karena takut terluka atau mati saat menjalani perang sehingga lari meninggalkan kawanan. Tindakan ini tidak hanya akan menimbulkan kehinaan dari sesama manusia, namun mereka memunculkan kemurkaan Allah SWT.  Seseorang hanya diperbolehkan mundur untuk mengatur siasat namun tidak boleh meninggalkan barisannya untuk kembali berjuang membela kebenaran.

Baca Juga:  Ketahui Hukum Tinggalkan Rukun Islam

Tentang pengecualian tersebut Allah ta’ala telah berfirman: “Dan barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (mengatur siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka sungguh orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah. Tempatnya ialah neraka Jahannam, dan seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al-Anfal: 16)

7. Menuduh Berzina Seorang Wanita Mu’min
Dosa terakhir yang membinasakan pelakunya adalah menuduh wanita bahwa Ia berzina namun tidak memiliki bukti. Hal ini hanya akan menyebabkan penuduh mendapatkan hukuman. Apabila sang penuduh tidak bisa mendatangkan empat saksi maka dia berhak atas 80 kali cambukan dan kesaksiannya tidak akan diterima, sebagaimana yang Allah ta’ala jelaskan dalam Al-Qur’an :

“ Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka cambuklah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-selamanya, Dan mereka itulah orang-orang yang fasik .” (QS. An-Nur: 4)