Baca Doa Ini Ketika Dipuji Orang Lain

Siapa yang tidak senang jika dipuji? Ini merupakan bentuk apresiasi atas prestasi yang sudah dilakukan. Tidak jarang jika pujian menjadi salah satu motivasi tersendiri untuk berupaya lebih baik lagi.

Tidak heran jika banyak cara dilakukan demi mendapatkan kalimat yang berisi pengakuan dari orang lain ini. Namun jangan senang dulu jika mendapatkan pujian, karena ternyata hal ini justru bisa berbalik menjadi sebuah ujian.

Ada dampak buruk yang bisa saja dialami karena keseringan dipuja dan dipuji. Namun anda bisa membaca doa ini agar terhindar dari dampak negatif pujian ini. Bagaimana bacaan doa yang dimaksud tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Ketika mendapatkan pujian atas sebuah pencapaian ataupun kebaikan yang dilakukan dari orang lain, maka hendaknya kita harus senantiasa waspada. Sebab pujian tersebut bisa membuat kita terjerumus dalam jurang kesombongan. Seperti halnya yang pernah dikatakan oleh Imam Al-Ghazali.

Imam Al-Ghazali rahimahullah mengatakan, “Orang yang dipuji hendaknya waspada, jangan sampai ia terjatuh dalam kesombongan, ujub dan bentuk futur lainnya. Seseorang bisa selamat dari hal-hal jelek tadi, hanya dengan mengetahui hakikat keadaan dirinya. Hendaklah ia renungkan akan bahaya jika berada dalam akhir hidup yang jelek. Hendaklah ia waspada akan bahaya riya’ dan terhapusnya amalan. Hendaknya ia kenali diri orang yang memuji pun tidak mengenalnya. Kalau saja orang yang memuji itu tahu kejelekan yang ada pada dirinya, tentu ia tak akan memuji. Baiknya, ia tampakkan pula bahwa ia tidak suka pada pujian tersebut.” (Ihya’ Ulum Ad-Diin, 3: 236)

Hendaknya ketika kita sedang mendapatkan sebuah pujian dari orang lain bacalah doa seperti yang dilakukan oleh Abu Bakr:

Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun.

Artinya: Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al- Iman, 4: 228, no.4876. Lihat Jaami’ Al-Ahadits, Jalaluddin As-Suyuthi, 25: 145, Asy-Syamilah)

Baca Juga:  Tujuh Perbuatan Dosa yang Membinasakan Pelakunya

Selain riwayat dari Al-Baihaqi, telah disebutkan pula dalam kitab Hilyatul Awliya’ karya Abu Na’im Al Asbahaniy bahwa ketika seseorang dipuji di hadapannya, hendaklah ia mengingkari, marah dan tidak menyukainya, ditambah membaca do’a di atas.

Tidak cukup sampai di situ, ternyata ada sebuah amalan yang dilakukan ketika mendapat pujian dari orang lain. Hal ini diriwayatkan dalam sebuah hadist, disebutkan bahwa Al-Miqdad pernah menyiramkan kerikil di wajah seseorang yang memuji Usman bin ‘Affan, lantas Usman bertanya pada Miqdad, kenapa engkau melakukan seperti itu. Miqdad menjawab bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

“Jika kalian melihat orang-orang yang doyan memuji maka siramkanlah pasir ke wajahnya.” (HR. Muslim, no. 3002).

Oleh sebab itu, ada baiknya kita tidak terperdaya dengan pujian yang diberikan oleh orang lain. Tetaplah bersikap rendah hati dan tidak sombong apabila mendapatkan hal tersebut. Hal ini sesuai dengan perkataa Ibnu ‘Ajibah

Ibnu ‘Ajibah rahimahullah mengatakan, “Janganlah engkau tertipu dengan pujian orang lain yang menghampirimu. Sesungguhnya mereka yang memuji tidaklah mengetahui dirimu sendiri kecuali yang nampak bagi mereka. Sedangkan engkau sendiri yang mengetahui isi hatimu. Ada ulama yang mengatakan, ‘Barangsiapa yang begitu girang dengan pujian manusia, syaithon pun akan merasuk dalam hatinya.’“ (Lihat Iqazh Al-Himam Syarh Matn Al-Hikam, Ibnu ‘Ajibah, hlm. 159, Mawqi’ Al-Qaraq, Asy-Syamilah)

Demikianlah informasi mengenai doa yang bisa kita baca ketika mendapatkan pujian dari orang lain. Jangan jadikan pujian tersebut sebagai ajang untuk menyombongkan diri terlebih lagi menumbuhkan sifat riya’. Tetaplah rendah hati ketika memperoleh pujian dari orang lain dan tetap berserah diri kepada Allah SWT.