Dua Kalimat yang Memperberat Timbangan Akhirat

Setelah kiamat terjadi, kehidupan manusia tidak lantas berakhir begitu saja. Justru peristiwa ini menjadi awal mula bagi kehidupan yang kekal abadi selamanya. Setelah menjalani fase hisab atau perhitungan, maka akan diketahui manusia akan masuk surga atau di neraka.

Nantinya amal baik dan buruk manusia ditimbang terlebih dahulu. Ada yang nilai amalnya memberatkan timbangan kebaikan, ada pula kebaikan yang nilainya tidak begitu memberatkan.

Dua kalimat berikut ini ternyata memiliki nilai yang berat saat ditimbang pada hari kiamat. Kalimatnya begitu mudah diucapkan dan sangat dicintai Allah SWT. Sudah pernahkah kita mengucapkannya? Seperti apa lafadznya? Berikut selengkapnya. 

Ternyata kalimat tersebut berbunyi Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil ‘Adzim yang mempunyai arti “Maha Suci Allah dan segala puji untuk-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.” Pengetahuan ini bersumber dari hadist Nabi Muhammad SAW. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Dua kalimat yang ringan diucapkan lisan, berat ditimbangan, dan dicintai oleh Al-Rahman (Allah): Subhaanallaahi Wa Bihamdihi Subhaanallaahil ‘Adzim.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Sangat ringan bukan? Jumlah hurufnya sangat sedikit, serta huruf-huruf tersebut  memiliki tempat keluar yang mudah. Tidak ada huruf yang berat diucapkan. Sehingga ringan diucapkan. Pahalanya pun sangat berlimpah, menandakan Allah SWT begitu mudah memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada hamba-Nya.

Dzikir Subhanallahi Wa Bihamdihi ini memiliki makna menyucikan Allah SWT dari apa-apa yang tidak pantas untuknya.Dia Maha sempurna dari segala sisi. Kemudian, kalimat tersebut digandengkan dengan tasbih pujian yang menunjukkan kesempurnaan karunia dan pemberian-Nya kepada semua makhluk-Nya. Juga menunjukkan kesempurnaan hikmah, pengetahuan, dan sifat-sifat-Nya yang lain.

Baca Juga:  Tiga Amalan Agar Dapat Melihat Wajah Allah SWT di Akhirat

Subhanallah al-Adzim berarti Allah pemilik keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. Tidak ada sesuatu yang kekuasaan, kemampuan, kebijaksanaan, pengetahuan yang lebih agung daripada Allah. Dia maka agung dengan Dzat dan sifat-sifat-Nya.

Dua kalimat zikir di atas mengandung maqam raja’ (pengharapan) dan khauf (Takut). Raja’ terdapat pada sifat pujian yang berupa sanjungan baik atas apa yang Dia perbuat dan sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yang disandang-Nya. Sedangkan khauf diperoleh dari makna keagungan, kebesaran, keperkasaan, kekuasaan. Wallahu Ta’ala A’lam.

Saat mengetahui begitu mudahnya di ucapkan, semoga kita tidak lagi menyia-nyiakan waktu untuk tidak berucap kalimat yang sangat kaya akan pahala tersebut.