Ternyata, Makan Bawang Dapat Ganggu Malaikat di Masjid

Memasuki sebuah masjid untuk salat berjamaah atau aktifitas ibadah lainnya memang sangat dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya manusia, malaikat pun memenuhi masjid-masjid dunia dengan tujuan mendoakan orang-orang yang beribadah di dalamnya.

Selain membuka alas kaki, masih banyak adab masuk ke masjid yang jarang diketahui. Ternyata orang yang memakan bawang baik merah ataupun putih tidak diperbolehkan mendekati masjid.

Meski salat berjamaan di masjid sangat dianjurkan, namun Rasulullah SAW justru menyuruh umatnya yang makan bawang untuk beribadah di rumah saja. Hal ini dianggap akan mengganggu keberadaan malaikat di masjid. Bagaimana bisa? Berikut ulasannya.

Malaikat senantiasa berada di dalam masjid dan mendoakan orang-orang yang berada di dalamnya. Makhluk Allah SWT yang tercipta dari nur atau cahaya ini senantiasa bershalawat memohonkan ampunan kepada hamba yang berada di dalam masjid.

‘Sesungguhnya jika seorang hamba duduk di masjid setelah melaksanakan shalat, maka para Malaikat akan bershalawat untuknya, dan shalawat mereka kepadanya adalah dengan berkata: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.’ Jika ia duduk untuk menunggu shalat, maka para Malaikat akan bershalawat kepadanya, shalawat mereka kepadanya adalah dengan berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.’” (HR Imam Ahmad).

Namun aktivitas mulia ini seketika terganggu dengan kehadiran orang-orang yang memakan bawang ke saat akan ke masjid. Itulah mengapa Rasulullah SAW melarang umatnya mendekati masjid jika sebelumnya mereka mengkonsumsi makanan ini. Rasulullah menyarankan mereka untuk salat di rumah saja.

“Artinya : Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, maka janganlah ia mendekati masjid kami dan hendaklah ia shalat di rumahnya, karena sesungguhnya para malaikat itu juga terganggu dengan apa-apa yang mengganggu manusia” [Al-Bukhari, kitab Adzan 854, Muslim, kitab Al-Masajid 564]

Baca Juga:  Cara Sederhana yang Dilakukan Rasulullah untuk Bahagiakan Istri

Hal ini disebabkan karena aroma bawang baik bawang merah, bawang putih atau kuras (daun bawang) dapat mengganggu orang lain yang sedang beribadah kepada Allah. Gangguan berupa bau tidak sedap itu tentu saja mengganggu kekhusyukan sebagian besar jamaah shalat.

Seperti diketahui bahwa apa yang dapat mengganggu manusia sebenernya juga mengganggu para malaikatnya. Seperti hadist yang diriwayatkan Bukhari berikut ini.

“Artinya : Sesungguhnya para malaikat itu juga terganggu dengan apa-apa yang mengganggu manusia” [Al-Bukhari, kitab Al-Adzan 854, Muslim, kitab Al-Masajid 564]

Hadist di atas menunjukan bahwa makruhnya seorang mukmin untuk mengikuti salat berjamaah karena bau dari bawang tersebut. Jika terlanjur memakannya, maka wajib bagi orang tersebut untuk menghilangkan baunya semaksimal mungkin sebelum berangkat menuju masjid. Namun memakan bawang dengan tujuan untuk meninggalkan salat berjamaah juga terlarang dilakukan. Hal ini hanya akan menambah daftar dosa yang mengantarkan kita ke neraka.

Namun bukan berarti bawang di haramkan untuk dikonsumsi. Akan tetapi, Nabi Muhammad mengajarkan umatnya agar berada dalam kondisi terbaik jika sedang beribadah kepada Rabb-Nya.

Ternyata tidak hanya bawang, para ulama sepakat bahwa orang yang makanan makanan penghasil bau dilarang mendekati masjid, atau harus semaksimal mungkin menghilangkan aroma bau tersebut sebelum ke masjid. Makanan tersebut contohnya seperti petai, jengkol, durian dan makanan penghasil bau mengganggu lainnya.