Mengenal Lebih Dekat Masjid Al Aqsa, Masjid yang Diberkahi Namun Terlupakan

Setiap muslim pasti pernah mendengar nama Masjid Al Aqsa. Masjid ini merupakan titik tolak Nabi Muhammad SAW melakukan Mi’raj yaitu perjalanan menuju ke langit ke 7 untuk menerima wahyu dari Allah SWT berupa kewajiban mendirikan shalat lima waktu.  Masjid Al Aqsa masuk diantara tiga masjid yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dikunjungi selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Dari ketiganya Masjid Al Aqsa lah yang hari ini sering dilupakan oleh umat Islam untuk dikunjungi.

Bukan tanpa alasan, saat ini masjid tertua di dunia selain Masjidil Haram di Mekah ini dalam penjagaan ketat tentara Israel. Padahal keutamaan shalat di Masjid ini adalah mendapatkan ribuan kali pahala dari Allah SWT. Al Aqsa merupakan lokasi yang dijanjikan sebagai tempat matinya pasukan Dajjal, sebuah lokasi yang tidak pernah damai hingga akhir zaman.

Secara bahasa Masjid memiliki arti tempat sujud, atau tempat yang digunakan untuk beribadah. Sedangkan Al Aqsa secara bahasa artinya jauh, mengapa dikatakan jauh? karena letaknya yang jauh dari masjidil Al Haram di Mekah. Karena begitu berkahnya Masjid ini, sampai-sampai Rasuullah SAW menganjurkan umat untuk berkunjung ke sana. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Jangan melakukan ziarah kecuali tiga masjid, Masjidil Haram, Masjidil Aqsa dan Masjidku ini (Masjid Nabaw)” (HR Muslim dan Bukhori)

Masjid Al Aqsa adalah nama keseluruhan tempat yang dikelilingi pagar seluas 14,4 hektare di dalam kota Al Quds atau yang kita kenal sebagai Yerusalem. Jadi anggapan bahwa Al Aqsa adalah masijd kubah berlapis emas atau masjid yang kubah kehitam-hitaman adalah salah. Terdapat lima buah masjid di dalam kompleks Masjidil Aqsa. Lima masjid itu Ialah Masjib Kubah Shakhrah, masjid yang kubahnya berlapis emas ini memiliki sejarah yang amat penting bagi umat Islam. Di dalam masjid ini ada batu yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk bertolak ke langit ke tujuh berupa perintah shalat lima waktu. Masjid berikutnya adalah masjid Kibli, masjid yang dibangun pada masa kalifah Abdul Malik bin Marwan ini letaknya berseberangan dengan masjid Kubah Shakhrah.

Masjid Buraq letaknya di bawah masjid Kubah Shakhrah, dinamakan Masjid Al Buraq sebab diyakini bahwa di sinilah Nabi Muhammad dahulu meletakkan kendaraan buraqnya. Di bagian dinding tersebut teradapat Halqa, sebuah gelang besi yang menempel di dinding, di sinilah Rasulullah meletakkan kendaraannya pada malam Isra’ Miraj. Selain itu, terdapat juga Masjid Al Qadim merupakan bangunan kuno yang berada di bawah bangunan kuno masjid Kibli. Lalu disebelah tenggara dari Masjid Al Aqsa berdiri Masjid Marwani yang dibangun pada zaman Umawiyah.

Baca Juga:  Lima Orang Indonesia yang Ditakuti Amerika Serikat

Masjid Al Aqsa menjadi tempat ibadah tertua setelah masjidil Haram di Mekah. Pertama kali dibangun pondasinya oleh Nabi Adam AS. Setelah 40 tahun setelah Nabi Adam membangun pondasi Masjidil Haram, baru kemudian dibangun secara utuh oleh Nabi Sulaiman AS. Di saat zaman Nabi Muhammad SAW, Al Aqsa saat itu masih dikuasai bangsa Romawi baru kemudian tatkala Abu Bakar terpilih sebagai khalifah pertama sepeninggal Rasulullah, dimulailah mobilisasi pasukan untuk membebaskan negeri Syam, dimana negeri Al Aqsa tercakup di dalamnya.

Meskipun upaya pembebasan Al Aqsa sudah dimulai sejak masa khalifah Abu Bakar Siddiq namun saat itu masjid Al Aqsa yang menjadi benteng pertahanan pasukan Romawi baru dibebaskan secara utuh oleh khalifah Umar Bin Khatab pada 635 Masehi. Al Aqsa terus dipertahankan dalam naungan Islam selama 464 tahun, dimana akhirnya pada tahun 1099 masehi Al Aqsa kembali jatuh ke tangan Romawi. Hingga pada tahun 1187 atau tepatnya 88 tahun kemudian, Salahudin Al Ayubi berhasil membebaskan Al Aqsa kembali dengan cara damai, tidak ada setetes pun darah yang tertumpah saat itu.

Setelah kepemimpinan Al Ayubi, Al Aqsa bisa dipertahankan bahkan dimakmurkan oleh umat Islam hingga tujuh abad kemudian. Begitulah bahwa sudah ketetapan Allah kemenangan dan kekalahan digilir antar manusia.

Runtuhnya kekaisaran Turki Ustmani yang selama berabad-abad lama menjaga dan memakmurkan masjid Al Aqsa menjadi titik tolak jatuhnya Al Aqsa ke penjajah Zionis Israel. Sebagai dampak dari kekalahan Perang Dunia I. Kaum muslim terjebak perang dengan kaum sekutu dan kalah total. Wilayah Islam secara formal diambil oleh penjajah lalu kemudian dipecah menjadi negara-negara baru. Negara Arab dibagi menjadi beberapa wilayah. Libanon dan Syriah dibawah pemerintahan Perancis, sementara Irak dan Palestina termasuk wilayah yang saat ini  dikenal dengan wilayah Jordan di bawah kekuasaan Inggris.

Sebagai balas jasa Inggris kepada Weizmann yang telah menemukan bahan peledak yang tidak banyak mengeluarkan asap, dimana hal itu sangat membantu Inggris mengalahkan Turki Utsmani di Perang Dunia I Arthur James Balfaour bertanya apa yang inginkan Weizmann sebagai imbalan. Weizmann sat itu menjawab Ia ingin Palestina menjadi tanah air untuk bangsa Yahudi. Akhirnya pada 02 November 1917 Sekretaris luar negeri Inggris mendukung pemberian negara Yahudi melalui deklarasi Balfour atau The Balfour declaration. Pada saat itu James Weizmann dijanjikan seluruh wilayah Palestina termasuk saat ini jadi negara Jordan hingga akhirnya pada 14 mei 1948 bangsa Yahudi memplokamirkan berdirinya negara Israel di Palestina. Sejak saat itulah, Palestina berada di dalam penjajahan Zionis Israel  hingga saat ini. Hal itu mengakibatkan Masjid Al Aqsa berada di dalam kekuasaan Zionis Israel.

Baca Juga:  Empat Golongan yang Boleh Tinggalkan Salat Jumat

Masjid Al Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam, kaum muslimin shalat menghadap Al Aqsa sejak diperintahkannya Shalat pada tahun ke-10 kenabian Muhammad SAW. Masjid Al Aqsa merupakan suatu tempat yang kelak di akhir zaman  tidak dimasuki oleh Dajjal sebagaimana masjidil haram dan masjid Nabawi. Masjid Al aqsa juga memiliki nilai historis yang amat mulia. Di masjid ini Rasulullah mengimami Nabi dan Rasul lalu kemudian Ia mi’raj dari masjid Al Aqsa menuju langit ketujuh.

Keutamaan lain dari Masjidil Aqsa adalah Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu. Banyak yang beranggapan bahwa teramat sulit mengunjungi Masjid Al Aqsa saat ini bahkan ada yang menganggapnya mustahil hal ini karena anggapan bahwa masjid Al Aqsa berada dalam pengawasan Zionis Israel sudah pasti akan membahayakan nyawa jika berniat berkunjung ke sana. Memang fakta bahwa Zionis Israel berada di sana, namun tidak masalah jika kita membawa identitas yang lengkap maka kita akan bisa masuk ke masjid Al Aqsa dengan aman.