Wajah Orang Ini Dirobek Saat Hari Kebangkitan Nanti

Setelah hari kiamat, manusia akan dibangkitkan dengan rupa yang sesuai amal perbuatan sewaktu menjalani kehidupan di dunia.  Ada yang menyerupai wajah hewan, dibangkitkan   tanpa tangan dan kaki, perutnya membesar bagaikan bukit dan masih banyak rupa lainnya.

Ada juga manusia yang dibangkitkan dalam keadaan wajahnya di robek pada hari kebangkitan nanti. Golongan tersebut ternyata kini marak tengah terjadi dan merajalela di tengah masyarakat.  Siapa saja mereka, dan ada dosa yang diperbuat sehingga Allah SWT menghukum begitu pedih golongan ini?

Ternyata wajah mereka yang dirobek ini adalah para peminta-minta (pengemis) yang sebenarnya berkecukupan. Di Indonesia bahkan dunia, sebagian pengemis meminta-minta bukan karena tidak mampu untuk membeli makanan, namun mereka sudah menjadikan kekurangan mereka tersebut sebagai sebuah pekerjaan.

Beberapa sumber menyebutkan pengemis-pengemis dengan kekayaaan selangit tersebar di berbagai penjuru negara di dunia.  Bahkan diantaranya memiliki hunian mewah serta kendaraan yang tidak biasa. Diriwayatkan Dari Sahl Bin Handzalah RA, beliau berkata Rasulullah bersabda yang artinya:

“Siapa yang mengemis padahal dia memiliki sesuatu yang cukup baginya, sesungguhnya dia hanya memperbanyak neraka jahannam”. Para Sahabat Bertanya:” Kecukupan yang bagaimanakah yang tidak membolehkan untuk mengemis ?” Rasulullah Menjawab:”Yaitu yang cukup untuk makan siang dan malamnya. (HR. Abu Dawud)

Dan Di Riwayatkan Dari Ibnu Mas’ud RA, Beliau Berkata : “Rasulullah SAW Bersabda: “Barang Siapa Yang Meminta-minta padahal ia memiliki apa yang mencukupinya, Niscaya ia datang pada hari kiamat dalam wajahnya Robek”. (HR.Ahmad)

Profesi mengemis bagi sebagian orang adalah sebuah pekerjaan yang menarik dan mudah dilakukan. Pengemis identik dengan orang meminta-minta dengan pakaian yang lusuh dan robek-robek, wajah kusam disertai mimik mencari belas kasihan.

Akan tetapi, pada saat ini pengemis tidak hanya seperti deskripsi yang dijelaskan di atas. Di antara mereka ada yang berpakaian rapi, menggunakan kopiah, dan baju koko atau baju muslimah bagus. Bermodalkan map yang berisi lembaran kertas mengenai panti asuhan yang tidak memiliki biaya mereka kesana-kemari mencari sumbangan.

Sebagian pengemis ini kadang ada yang berdiri di depan hamba Allah yang justru mengganggu khusyuknya dzikir dengan melontarkan keluhan penderitaanya. Tidak hanya itu, bahkan ada di antara mereka yang berbohong dengan memalsukan data-data yang dibawanya tersebut. Mereka melakukan itu semua agar memperoleh kekayaan dengan cara yang mudah yakni memanfatkan rasa belas kasihan orang lain.

Baca Juga:  Masa Tinggal Nabi Adam AS di Surga dan Waktu Dikeluarkannya ke Bumi

Meminta-minta sumbangan atau mengemis sebenarnya tidak disyari’atkan dalam agama Islam. Terlebih lagi jika hal ini dilakukan dengan cara menipu atau berdusta dengan memperlihatkan diri yang serba kekurangan dan sangat membutuhkan biaya untuk menyambung hidup. Hal ini tentu saja haram hukumnya dan termasuk dosa besar apabila dilakukan.

Tidak hanya ganjaran berupa wajah yang robek ketika hari kiamat saja, namun pengemis yang meminta-minta padahal ia masih cukup hidupnya tidaklah berkah. Rasulullah juga mengharamkan mengemis atau meminta sumbangan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya dia hanyalah sedang meminta bara api (neraka), maka (jika dia mau) silahkan dia mempersedikit atau memperbanyak”.

Namun, di sebuah hadis menyebutkan ada beberapa keadaan yang memperbolehkan seseorang untuk mengemis dan meminta-minta. Di antaranya adalah Ketika seseorang menanggung beban diyat (denda) atau pelunasan hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti,

Kedua, Ketika seseorang ditimpa musibah yang melenyapkan seluruh hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup. Ketiga, ketika seseorang tertimpa kefakiran yang sangat dan dia memiliki 3 orang saksi dari orang sekitarnya atas kefakiran yang menimpanya. Orang seperti ini, halal baginya meminta-minta sampai dia mendapatkan penopang hidupannya. Selain itu, meminta-minta juga diperbolehkan asal demi kepentingan umat bukan untuk kepentingan pribadi.

Namun bagaimana pun kondisi mereka dibalik kekayaannya, kita tetap tidak boleh merendahkan atau menghinanya. Karena kebaikan yang kita berikan akan tetap dicatat Allah sebagai sebuah amalan. Namun akan lebih bijak jika anda memperhatikan betul kondisi pengemis tersebut.

Baca Juga:  Inilah Empat Golongan Manusia yang Dirindukan Surga

Demikianlah penjelas mengenai orang yang berwajah robek pada hari kiamat kelak. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang demikian. Sebagai hamba Allah sudah sepatutnya untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberi. Cukuplah meminta rezeki kepada-Nya, dan memohon agar selalu dijadikan hamba yang bertakwa.