Ketahui Tiga Golongan Manusia dalam Pandangan Setan

Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi dalam menjalani kehidupan. Namun ternyata tidak semua manusia yang mempergunakan akal pikirannya tersebut dengan baik. Masih banyak di antara mereka yang bisa terkecoh dengan tipu daya yang dilakukan oleh setan.

Setan sendiri merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang menjadi balatentara dari iblis yang bertugas untuk menyesatkan manusia menuju kemaksiatan. Hingga akhir kiamat kelak, setan akan senantiasa menggoda manusia agar terjerumus ke dalam neraka. 

Di dalam proses untuk mejerumuskan manusia tersebut, ternyata setan membagi manusia dalam tiga kelompok. Lalu apa sajakah golongan manusia dalam pandangan setan tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

1. Golongan Orang yang Maksiat
Golongan manusia di pandangan setan yang pertama adalah golongan orang yang maksiat. Orang yang demikian ini tidak percaya dengan Allah dan adanya kehidupan di akhirat kelak. Di dalam menjalani kehidupan, mereka hanya memenuhi kebutuhan syahwat dan hawa nafsunya saja.

Iblis mengatakan pada balatentaranya: “Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk menipu dan menyesatkan mereka, karena ia lebih sesat dari kita. Mereka tidak percaya pada Allah dan kehidupan akhirat sedang kita masih percaya pada Allah dan kehidupan akhirat.

Iblis menyebut mereka dengan mengatakan, “Golongan yang berada di tangan kami seperti bola yang berada di tangan anak-anak kalian (manusia).”

Golongan manusia yang maksiat ini adalah golongan orang yang tidak memiliki iman dalam hatinya kepada Allah SWT. Hati serta pikiran mereka akan kosong dengan nilai-nilai ketauhidan. Hal yang senantiasa mereka lakukan hanyalah maksiat, dosa, dan pelanggaran saja.

Dalam tahap yang sudah akut, orang yang demikian ini justru menjadi duta-duta iblis. Mereka akan menyebarluaskan kesyirikan, promotor dari segala perbuatan dosa dan maksiat, menentang segala bentuk kebaikan serta menjadi orang yang menentang kebenaran.

2. Golongan Orang Bertakwa
Golongan yang kedua yaitu golongan orang yang bertakwa. Golongan ini berisi orang-orang yang percaya pada Allah dan kehidupan akhirat serta selalu berusaha untuk tetap istiqmah dalam jalan-Nya yang lurus.

Baca Juga:  Begini Cara Umar bin Khattab Pilih Menantu

Iblis mengatakan pada balatentaranya:”Tinggalkanlah orang itu, kalian tidak perlu membuang tenaga untuk  menyesatkan orang itu, karena  mereka dijaga dan dilindungi Allah dari tipu daya kita. Allah telah menjamin mereka bahwa kita tidak akan bisa menyesatkan mereka”

Di dalam kelompok terdapat dua golongan manusia. Pertama, iblis menyebut mereka sebagai golongan yang paling berat. Iblis mendatangi golongan ini untuk menggodanya, mulanuya mereka tergoda dengan rayuan setan dan bala tentaranya.

Namun, kata iblis menjelaskan, “mereka beristighfar dan bertaubat dari kesalahan dan dosa yang mereka lakukan.” Saat itulah, golongan ini berhasil merusak segala keburukan yang dibisikkan oleh setan.

Akan tetapi, setan tidak berhenti untuk menggoda mereka. Bahkan mereka akan semakin bersemangat dalam menggoda dan mecari cara-cara baru untuk menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan maksiat.

Lebih tinggi dari golongan di atas adalah golongan sekelas Nabi dan Utusan-utusan Allah Ta’ala. Iblis menyebut mereka sebagai golongan yang terpelihara. Katanya kepada Nabi Yahya, “Kami tidak bisa melakukan apa pun terhadap golongan kalian.”

3. Golongan Orang Awam
Golongan manusia terakhir dalam pandangan setan adalah kelompok orang awam yakni mereka yang selalu ragu kadang iman dan kadang tidak beriman kepada Allah. Iblis mengatakan pada balatentaranya:” Datangilah mereka dari segala penjuru, jangan beri kesempatan pada mereka walau hanya sedetik untuk mengingat Allah, janjikan kepada mereka njanji indah dan muluk, perserikatkan hati mereka dengan  harta dan anak anak, dorong mereka untuk melakukan perbuatan maksiat dan durhaka pada Allah, jadikan mereka teman kita didalam neraka jahanam kelak”

Demikianlah informasi mengenai tiga golongan manusia dalam pandangan setan yang harus diketahui. Setelah mengetahui hal tersebut, ada baiknya sebagai umat untuk senantiasa menjaga keimanan kepada Allah SWT agar terhindar dari godaan setan dan balatentaranya.