Inilah Alasan Medis Perintah Perempuan Wajib Berjibab

Perintah berjilbab untuk kaum perempuan tidak hanya sebagai bentuk ketaatan kepada perintah agama. Namun juga memiliki alasan medis yang hasil kajiannya baru ditemukan di era modern seperti saat ini.

Penelitian kontemporer menemukan bahwa fakta bahwa wanita di sana rentan kanker kulit ganas yang disebut melanoma. Bahkan melanoma adalah kanker kulit terganas dan mematikan. Menurut direktur penelitian di Melanoma Institute of Australia, Profesor Richard Kefford, 80% orang yang terserang melanoma karena sinar matahari.

Kanker ini yang menyerang melanocyte, sel yang memproduksi pigmen kulit. Melanocyte ini dapat bermutasi dan berkembang menjadi kanker. Jika satu bagian kulit yang terbakar, sudah cukup untuk menimbulkan melanoma ke seluruh bagian tubuh.

Melanoma diawali dengan kemunculan  bulatan kecil berwarna hitam seperti tahi lalat di daerah kaki atau betis, atau terkadang di daerah sekitar mata. Jika tidak segera di atasi, maka bulatan kecil ini akan membesar dan menyebar ke seluruh tubuh.  Ini terjadi karena Melanoma tumbuh di lapisan terbawah kulit. Sehingga  sehingga sel kanker dapat masuk ke peredaran darah atau sistem limfatik – sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh, dan terbawa masuk ke seluruh bagian tubuh.

Ternyata tidak hanya di bagian kulit, Melanoma akan berdiam di bagian tubuh lainnya dan mengembangkan tumor kedua seperti otak, paru-paru dan hati. Setelah 10 atau 15 tahun,  ini akan menjadi metastasis dan sangat berbahaya serta berakibat fatal pada 12 bulan pertama setelah diagnosis.

Baca Juga:  Mudahnya Bangun Tahajud dengan Delapan Cara Ini

Untuk menghindari Melanoma, disarankan untuk mencari tempat  teduh, memakai pakaian yang akan memberikan perlindungan dari matahari, perlindungan harus mencakup topi untuk melindungi wajah dan kulit kepala.

Jilbab adalah salah satu bentuk pakaian yang bsia dijadikan media untuk melindungi kulit dari efek negatif sinar matahari yang merugikan. Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan.

Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj?