Aktualisasi diri melalui foto kini semakin merebak dan menjadi tren semua kalangan. Biasanya agar hasil jepretan bisa menarik, objek akan melakukan pose dengan beragam macam gaya. Bahkan beberapa gaya berfoto telah menjadi tren, misalnya duck face, senyum tiga jari, memiringkan kepala, menjulurkan lidah dan pose tertawa lepas.
Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan gaya berfoto yang dilakukan orang-orang zaman dahulu. Mereka cenderung tegang dan tidak mau senyum sedikit pun serta selalu menutup bibirnya. Ternyata hal ini tidak hanya dipengaruhi budaya zaman dahulu yang cenderung kaku, namun berbagai faktor lain juga membuat mereka pelit senyum saat difoto.
Mulai dari alasan kesehatan hingga aturan yang sengaja dibuat berisi larangan berfoto dengan senyuman. Hal inilah yang membuat dokumentasi foto-foto lama nyaris sama, yakni tidak pernah menunjukan simpul tawa. Selain alasan tersebut, enam hal berikut ini juga menjadi alasan orang zaman dulu tidak mau tersenyum saat difoto.
1. Gigi yang Rusak
Alasan utama orang zaman dahulu tidak mau tersenyum ketika berfoto adalah masalah kesehatan. Pada saat itu, mereka tidak mau memperlihatkan gigi mereka yang rusak. Gigi yang rusak tersebut harus dicabut, karena tidak ada gigi patah yang bisa diperbaiki kecuali dicabut. Jadi mengatupkan mulut adalah satu-satunya cara untuk menutupi kekurangan tersebut.
2. Dianggap Tidak Sopan
Adat orang pada zaman dahulu terlebih lagi kaum bangsawan tidak diperbolehkan untuk tersenyum atau memperlihatkan gigi ketika berfoto karena dinilai tidak sopan. Khusus untuk kaum bangsawan, image di lingkungan kerajaan sangat kental serta harus menjaga sopan santun dan perilaku. Hal itulah yang membuat mulut mereka tertutup rapat saat difoto. Selain itu, senyuman itu hanya ditemui pada anak-anak, orang misikin yang tidak berpendidikan serta para pemabuk. Menurut mereka tersenyum saat berfoto sering dikaitkan dengan orang yang bodoh dan konyol.
3. Kamera yang Belum Canggih
Kamera yang ada di zaman dahulu tidak secanggih saat ini. Orang zaman dahulu memerlukan waktu beberapa puluh menit hanya untuk mengambil satu jepretan saja. Hal tersebut membuat mereka terlalu lelah menunggu hingga hanya memperlihatkan wajah datar saat berfoto. Lalu, pada tahun 1837, Louis Jacques Mande Daguerre yang berkebangsaan Prancis menemukan teknik fotografi yang ia namakan Daguerreotype.
Dua tahun kemudian, dirinya memperkenalkan format fotografi baru, yang memungkinkan untuk pengambilan gambar berlangsung sekitar 60 sampai dengan 90 detik. Kendati demikian, tetap saja prosesnya masih melelahkan untuk menahan pose tawa selama waktu tersebut.
4. Dianggap Ribet dan Tidak Beretika
Sekitar tahun 1870-an, pengambilan foto hanyalah pada momen-momen tertentu saja. Pada momen istimewa tersebut mereka berfoto dan mencakup banyak orang sekaligus. Proses yang cukup ribet dalam pengambilan foto tersebutlah yang membuat mereka enggan tersenyum. Selain karena tersenyum itu dianggap tidak beretika.
5. Tidak Ingin Merusak Hasil Foto
Ketika itu, proses pengambilan foto merupakan pengalaman paling langka. Tidak hanya itu, biaya untuk berfoto kala itu terbilang mahal. Bisa jadi orang hanya berfoto sekali seumur hidupnya pada acara besar keluarga. Pemotretan itu dilakukan di dalam studio yang kemungkinan besar tidak bisa dilakukan oleh orang-orang tak berpunya. Itulah yang menyebabkan mereka tidak ingin merusak hasil foto mereka dengan tersenyum.
6. Kondisi Lingkungan yang Menyedihkan
Pengaruh kondisi masyarakat juga menjadi alasan mengapa orang zaman dahulu tidak mau tersenyum saat difoto. Pada masa itu, banyak terjadi perang dan penjajahan yang pada akhirnya membuat mereka susah tersenyum.
Itulah 6 alasan orang zaman dahulu tidak tersenyum saat di foto. Namun, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut akhirnya hilang dan digantikan dengan gaya foto yang beraneka ragam.
Rekomendasi:
- Intifadah, Tanda Akan Terjadinya Perang Armageddon Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat bersabda jika pada akhir zaman nanti akan terjadi perang yang sangat dasyat. Perang ini dikenal dengan nama Armageddon atau dalam Islam sering disebut perang Al-Malhamah…
- Anak-Anak Ini Mendadak Terkenal karena Instagram Selain menjadi sarana berkomunikasi, media sosial juga memiliki peran besar dalam membangun kepopuleran seseorang. Terbukti yang tadinya bukan siapa-siapa, mendadak jadi selebriti yang memiliki banyak penggemar. Instagram menjadi salah satu…
- Ternyata, Sunnah Nabi Ini Jadi Budaya Perusahaan Besar Dunia Sunnah Nabi adalah tindakan atau kebiasaan yang dahulu dilakukan Rasulullah SAW. Umat terdahulu melaksanakannya sebagai bentuk ketaatan. Sementara saat ini, manusia sudah berupaya untuk mengungkap rahasia dibalik kebiasaan manusia yang…
- Delapan Manfaat Medis Pijatan Bagian Kepala Kepala menjadi salah satu bagian paling penting tubuh manusia. Jika sedang lelah, stres atau banyak tekanan, bagian ini terasa begitu berat. Tidak jarang untuk sekedar merenggangkan otot syaraf kepala seseorang…
- Enam Cara Istri Menyambut Suami Pulang Kerja Mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga memang menjadi kewajiban bagi seorang suami. Oleh sebab itu, mereka dianjurkan untuk mencari pekerjaan yang halal agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga tersebut.Akan tetapi, sebagai…
- Enam Janji Allah Kepada Orang yang Rajin Bersedekah Sedekah merupakan tindakan untuk memberikan materi atau jasa dengan tujuan meringankan beban atau membahagiakan hidup orang lain. Tidak hanya barang dan uang, bahkan senyum pun sudah dinilai sebagai sebuah sedekah.Tindakan…
- Sahkah Wudhu Wanita yang Pakai Kutek? Tren memakai kutek bagi wanita saat ini memang semakin marak. Terlebih dengan beragam warna dan corak yang semakin memperidah kuku, membuat wanita kerap menggunakannya dalam keseharian. Jika dulu orang menghias…
- Alasan Pasangan Suka Pamer Foto Mesra di Sosmed Selain sebagai sarana komunikasi, sosial media juga menjadi sarana aktualisasi diri dengan pasangan. Tidak heran jika ada teman dalam akun sosmed sering mengunggah foto bersama dengan kekasihnya. Setiap momen yang…
- Suami-Istri Bekerja Namun Keuangan Tetap Kurang? Ini… Kesulitan ekonomi kerap kali melanda pasangan yang sudah berumah tangga. Terkadang nafkah yang diberikan oleh suami tidak bisa mencukupi kebutuhan anggota keluarga. Hal tersebut membuat istri harus turun tangan membantu…
- Manfaat Memiliki Agama Bagi Kesehatan Pandangan ketidakpercayaan terhadap adanya Tuhan (Ateis) memang menjadi hak masing-masing individu. Sikap untuk tidak beragama ini mulai berkembang pesat sejak memasuki abad ke-19. Namun sebuah penelitian menunjukan bahwa ternyata mereka…
- Enam Alasan Wanita Lebih Cepat Tua Dibanding Pria Usia memang menjadi hal penting yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih pasangan. Bagi sebagian besar pria, wanita yang jauh lebih muda dibanding mereka merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan pasangan…
- Mitos Foto Bertiga, Benarkah yang Ditengah Akan Mati? Foto bertiga masih dianggap sebagai pamali oleh sebagian kalangan. Tindakan ini dipercaya bisa menyebabkan orang yang ditengah mengalami kesialan bahkan parahnya di percaya bisa menyebabkan kematian. Hal ini tentu merugikan…
- Awas, Ini Tanda Kebiasaan 'Selfie' Mulai Mengkhawatirkan Fenomena foto selfie saat ini memang begitu populer di berbagai kalangan masyarakat. Sejak para selebriti Hollywood melakukannya beramai-ramai dan diliput oleh media, akhirnya selfie menjadi tren di masyarakat. Salah satu…
- Masalah Kesehatan yang Timbul Akibat Sering Marah Marah merupakan respon alami yang dilakukan jika terjadi sesuatu diluar harapan dan dianggap tidak normal serta membahayakan. Banyak hal yang bisa memicu timbulnya emosi ini. Bisa karena rekan kerja yang…
- Tongsis Sudah Ditemukan Sejak Tahun 1925 Pecinta selfie pasti tidak akan melupakan Tongkat Narsis untuk menemaninya mengambil jepretan. Dunia narsis terasa semakin sempurna karena anda tidak perlu merepotkan orang lain mengambil foto dan lebih bisa melakukan…