Tiga Alasan Pentingnya Rasa Cemburu dalam Rumah Tangga

Setiap suami istri tentu saja mengingingkan rumah tangga yang baik-baik saja dan dijauhkan dari segala permasalahan yang dapat merusak hubungan tersebut. Namun, terkadang masalah mulai timbul ketika ada perasaan cemburu dari salah satu pihak.

Banyak pria yang tidak mampu mengendalikan perasaan cemburunya hingga menyebabkan permasalah semakin meruncing. Namun, ada juga suami yang dapat menyembunyikan rasa cemburunya dengan diam.

Kenyataan tersebut terkadang membuat istri kecewa, karena sebenarnya mereka juga butuh untuk dicemburui suami. Tidak hanya itu, ternyata di dalam ajaran Islam juga terdapat tiga alasan penting mengapa cemburu itu harus dilakukan. Apa saja alasan tersebut? Berikut informasinya.

1. Tidak akan Masuk Surga, Seseorang yang Tidak Punya Rasa Cemburu
Alasan pertama pentingnya perasaan cemburu bagi suami dan istri adalah tidak akan masuk surga orang yang tidak memiliki perasaan cemburu. Ternyata perasaan yang satu ini juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia di akhirat kelak.

Sabda Rasulullah SAW: “Tiga golongan yang tidak bakal masuk surga: orang yang durhaka terhadap bapak ibunya, Duyuts (Orang yang tidak mempunyai rasa cemburu), dan perempuan yang menyerupai laki-laki.” ( HR. Nasai dan Hakim).

Memang haruslah demikian agar seorang mukmin mempunya sifat dan berperangai ilahiyah dan nabawiyah ini. Suami yang tidak memiliki perasaan cemburu, ia tidak dapat menjaga kehormatan istrinya. Orang yang demikian ini akan acuh tak acuh ketika mendapati sang istri berdandan dan menggunakan parfum ketika pergi ke tempat umum. Tidak hanya itu, ia akan bersikap biasa saja ketika melihat istrinya memamerkan rambutnya, memperlihatkan tubuhnya/auratnya dan berbicara dengan dibuat-bua agar menarik perhatian orang banyak.

2. Ciri Lelaki Beriman/Shaleh adalah Memiliki Rasa Cemburu
Perasaan cemburu ternyata memang harus dimiliki oleh suami, sebab salah satu ciri lelaki beriman atau shaleh itu adalah mereka yang memiliki rasa cemburu. Sabda rasulullah saw dari Abu Hurairah:

Baca Juga:  Mengenal Sang Peniup Sangkakala Lebih Dekat

“Allah itu pencemburu dan seorang mukmin juga pencemburu, Kecemburuan Allah itu bila ada seorang hamba datang kepada-Nya dengan perbuatan yang diharamkan-Nya. (HR. Bukhari)

Dari Ibnu Mas’ud ra. Berkata, Sa’d bin Ubadah berkata, “Kalau ketahuan ada seorang lelaki bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang sebagai sangsinya.” Bersabda rasulillah saw.: ” Herankah kalian dengan cemburunya Sa’ad itu? Ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari padanya. Demi Allah saya cemburu karena kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi” (HR. Bukhari)

3. Cemburu adalah Proteksi untuk Rumah Tangga
Alasan terakhir mengapa rasa cemburu itu penting adalah, cemburu merupakan proteksi untuk rumah tangga. Namun, jika cemburu tersebut tidak dapat dikendalikan maka bisa mengakibatkan rusaknya hubungan rumah tangga.

Imam Ibn Qayyim pula berkata: “Sesungguhnya asal dalam agama adalah perlunya rasa keberatan (protektif) atau kecemburuan ( terhadap ahli keluarga) , dan barangsiapa yang tiada perasaan ini maka itulah tanda tiada agama dalam dirinya, kerana perasaan cemburu ini menjaga hati dan menjaga anggota sehingga terjauh dari kejahatan dan perkara keji, tanpanya hati akan mati maka matilah juga sensitivitas anggota (terhadap perkara haram), sehingga menyebabkan tiadanya kekuatan untuk menolak kejahatan dan menghindarkannya sama sekali.

Demikianlah ulasan mengenai pentingnya rasa cemburu di dalam rumah tangga. Oleh sebab itu, para suami tunjukkanlah perasaan cemburu kepada itu. Karena hal demikian itu merupakan salah satu kebutuhan seorang istri. Ketika suami tidak bisa memenuhinya dikhawatirkan akan menyebabkan permasalahan yang besar dalam rumah tangga. Namun tetap kotrol perasaan cemburu tersebut.