3 Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur

Hidup memang pilihan, namun kematian adalah pasti. Hal ini menjadi ketetapan bahwa hanya Allah SWT sajalah yang akan kekal selama-lamanya. Jika malaikat maut sudah menjemput, maka manusia akan kembali kepada Rabb yang telah menciptakannya.

Namun sebelum akhirnya kembali kepada Allah, manusia terlebih dahulu akan memasuki alam kubur. Di alam inilah dua malaikat Allah yakni Munkar dan Nakir memberikan pertanyaan kepada jasad yang kembali bersatu dengan roh tersebut.

Dua Malaikat ini datang saat langkah ketujuh dari orang terakhir yang meninggalkan kuburan. Rasulullah SAW menggambarkan bahwa dua malaikat ini begitu menyeramkan dengan tubuhnya hitam legam,  mata biru terbelalak, suara malaikat ini bagaikan petir. Keduanya kemudian mempertanyakan beberapa hal yang menjadi penentu dimana selanjutnya arwah mereka ditempatkan.

Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila si mati dikuburkan, datanglah kepadanya dua Malaikat hitam legam, lagi biru (matanya), salah satu di antaranya disebut dengan nama “Munkar” dan yang satu lagi disebut dengan nama “Nakir”, (lalu keduanya mendudukan si mati itu setelah dikembalikan rohnya ke dalam jasadnya). Kemudian mereka menyoalnya: Apa yang pernah engkau katakan mengenai orang ini (Muhammad s.a.w)?

Tiga Pertanyaan di dalam Kubur
Diriwayat oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Al Barra’ bin ‘Azib, jika seorang mayit sudah dihadapkan pada alam akhirat, maka akan datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang akan bertanya kepada sang mayit tiga pertanyaan. Ketiga pertanyaan tersebut adalah

Pertama “Man Robbuka?”…Siapakah Robbmu?

Kedua, “Wa maa diinuka?” … dan apakah agamamu?

Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?

Saat masih hidup di dunia, pertanyaan ini tentu begitu mudah untuk dijawab. Man Rabbuka atau siapa Tuhanmu jawabnya tentu Allah SWT.   “Wa maa diinuka?” (apakah agamamu?) Jawabannya tentu saja Islam, sedangkan “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” (dan siapakah orang yang telah diutus di antara kalian ini?) jawabnya adalah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:  Tiga Doa Nabi Sulaiman Untuk Kekayaan, Penunduk dan Pengusir Jin

Namun ini tidak akan semudah menjawab ketika di alam barzah. Jika simayit  merupakan orang yang tidak beriman dan bertaqwa kepada Allah, maka dia tidak akan mampu menjawab ketiga pertanyaan tersebut, walaupun dia hapal semasa dunia.

Orang yang bisa menjawab, hanya orang yang bisa membuktikan itu ketika Ia masih hidup di dunia. Itu pun wajib dibantu doa oleh saudara-saudaranya yang masih hidup dan baru saja meninggalkan pekuburan. Maka Allah akan menguatkan lidah mayit tersebut sehingga mampu menjawab pertanyaan dari dua malaikat yang diutusnya.

Tiga pertanyaan ini disebut juga dengan fitnah kubur. Dalam tanya-jawab inilah penentuan nasib si mayit ke depannya. Dalam sebuah riwayat disebutkan jika mayit berhasil menjawab, maka arwahnya akan dimasukkan ditempatkan ditaman surga. Siapa yang selamat di alam kuburnya, maka Ia akan selamat selama-lamanya.

Dan pada satu riwayat oleh Abu Daud bahawa Baginda s.a.w bersabda: “Lalu diseru oleh penyeru dari langit katanya: Sungguh benar hamba-Ku, maka bentangkanlah kepadanya satu hamparan dari Syurga, dan pakaikanlah dia pakaian dari Syurga, serta bukakanlah baginya sebuah pintu ke Syurga.”

Sementara bagi yang tidak bisa mejawab pertanyaan ini, maka Allah akan menempatkan roh dari mayit tersebut ke ‘Asfala Safilin’, yakni tempat arwan dari golongan serendah-rendahnya manusia. Di sana manusia akan mengalami berbagai macam siksa kubur sebelum akhirnya dimasukan ke neraka pada akhirat kelak.

Dan menurut satu riwayat oleh Abu Daud: Lalu diseru oleh penyeru dari langit katanya: Sesungguhnya orang itu berdusta maka bentangkanlah kepadanya satu hamparan dari Neraka, dan pakaikanlah dia pakaian dari Neraka, serta bukakanlah baginya sebuah pintu ke Neraka.

Rasulullah s.a.w. bersabda lagi: ”Lalu datang kepadanya sebahagian dari bahang Neraka dan udara panasnya; kemudian diperintahkan bumi supaya mengapitnya lalu bumi mengapitnya sehingga berselisih tulang-tulang rusuknya, maka tinggallah ia dalam azab itu terus menerus ke masa Allah bangkitkan dia dari kuburnya.” (Abu Hurairah r.a)

Mengingat hebatnya tanya-jawab di kubur, setiap manusia perlu mempersiapkannya sejak semasa hidup. Tentunya  dengan mengamalkan suruh ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.  Wallahualam bissawab. Semoga tulisan ini dapat menambah keimanan saudara muslim saat Ramadhan. Terimakasih sudah membaca.