Peristiwa Alam Aneh yang Iringi Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Bagi umat Islam, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok manusia sempurna karena perilaku dan akhlaknya begitu mulia. Meski sudah meninggal ribuan tahun lalu, namun ajarannya tidak berlalu begitu saja. Islam kini justru menembus seluruh penjuru dunia meski tanpa junjungan semesta alam tersebut.

Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa sejak penciptaan Nabi Adam, nama Nabi Muhammad sudah tertulis di pintu surga. Kelahiran Rasulullah pada 12 Rabiul Awal itu begitu ditunggu-tunggu dari masa kemasa oleh seluruh penduduk langit dan bumi.

Tidak heran jika saat kelahirannya terjadi peristiwa-peristiwa alam aneh yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Ini merupakan sambutan atas lahirnya manusia mulia yang begitu ditunggu-tunggu. Apa saja peristiwa tersebut? Berikut ulasannya.

Pada tahun ini hari lahir Nabi Muhammad SAW diperingati sebanyak dua kali. Yakni pada 3 Januari 2015 (12 Rabiulawal 1436 H) dan 24 Desember 2015 (12 Rabiulawal 1437 H). Hal ini terjadi karena adanya perbedaan penanggalan masehi dan tahun hijriyah.

1. Padamnya Api Majusi
Kaum Majusi adalah agama atau kepercayaan yang menggunakan api sebagai sesembahan. Api ini tidak pernah padam selama ribuan tahun. Akan tetapi api mereka tiba-tiba padam saat Nabi Muhammad SAW lahir. Para penganut Majusi berusaha mencoba menyalakan apinya, tapi tetap tidak menyala.

Dalam A’lamun Nubuwwah, bahwa Abu Ayyub Ya’la bin Imran An Nahli meriwayatkan dari Makhzum bin Hani’ Al Makhzumi dari ayahnya, ia berkata,

“Pada malam dilahirkannya Nabi shallallahu alaihi wasallam bergetarlah istana Kisra hingga sebanyak empat belas balkonnya runtuh, api Persi pun padam padahal selama seribu tahun belum pernah padam, dan air danau Sawah mengering. Hal itu membuat Kisra ketakutan, lalu ia memakai makhkotanya dan duduk di tepi tempat tidurnya. Kemudian ia mengumpulkan menteri-menteri dan para pembantunya lalu menceritakan mimpinya tersebut. Kemudian berkatalah Al Mubidzan[2], “Adapun saya sendiri, semoga Allah Ta’ala memperbaiki urusan raja, saya melihat dalam mimpi saya ada unta-unta berat yang menuntun kuda-kuda mahal mengarungi sungai Dijlah lalu mereka menyebar di negeri-negeri kita. Kisra bertanya, “Apa arti semua itu hai Mubidzan?”

Ia menjawab, “Sebuah peristiwa besar yang datang dari penjuru Arab.”

Maka Kisra menulis surat perintah kepada An Nu’man bin Al Mundzir, “Kirimkan kepadaku seseorang yang mengetahui agar aku bisa bertanya padanya apa yang aku inginkan.”

Maka menghadaplah Abdul Masih bin ‘Amr bin Nafilah Al Ghassany. Sesampainya di hadapan Kisra ia lalu diberitahu tentang peristiwa yang terjadi. Kemudian ia berkata, “Wahai raja, sesungguhnya ilmu tentang hal itu ada pada paman saya. Ia tinggal di bagian timur negeri Syam. Namanya Suthaih.

Kisra berkata, “Datangi dia dan tanyalah dengan apa yang telah aku kabarkan kepadamu lalu bawalah jawaban itu kepadaku.”

Singkat cerita, Abdul Masih pun bertanya tentang keanehan yang dilihat oleh Kisra dan Al Mubidzan. Selanjutnya ia berkata, “Hai Abdul Masih, jika telah banyak tilawah (tilawah Alquran), diutus seseorang dari Tihamah (tempat kelahiran Nabi), ada banjir di lembah Samawah, mengeringnya danau Sawah, dan padamnya api Persi, maka Syam bukan lagi negeri Syam bagi Suthaih…..” Lalu ia pun meninggal.” (Imam Al Mawardi Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Al Habib Al Bashri Al Baghdadi, A’lamun Nubuwwah halaman 182-183)

2. Pasukan Gajah dan Serangan Burung Ababil
Nabi Muhammad lahir pada tahun gajah, karena bertepatan dengan penyerangan pasukan Abrahah dari Yaman ke Kabbah. Penyerangan ini terjadi karena Raja Abraha merasa kesal Kabbah dikunjungi banyak orang. Akhirnya tentara Abraha memasuki wilayah Mekkah dengan leluasa karena keadaan kota ini sepi.

Baca Juga:  Ketahui Empat Bekal untuk Menuju Surga

Ternyata Allah SWT menyelamatkan Kabbah dengan mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dari neraka dengan paruhnya. Kerikil itu kemudian dijatuhkan tepat dikepala para pasukan Abraha hingga tembus ke badan sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5).

Pada masa itu lahir junjungan semesta Alam yang diberi nama Muhammad. Sang Nabi Allah ini lahir dalam keadaan Yatim karena sang ayah sudah meninggal saat dia berada di kandungan ibunya.

3. Jin Tidak Bisa Mencuri Berita
Saat sebelum Nabi Muhammad lahir setan dengan leluasa mencuri berita dari langit untuk dibagikan kepada tukang sihir. Namun pada malam mulia itu mereka tidak lagi bisa mencuri rahasia tersebut. Para setan dihadapkan deng panah api setiap kali akan mencuri berita.

Setan-setan ini kemudian berkumpul dan menginformasikan keganjilan tersebut kepada Iblis.

“Dahulu kami bisa naik ke langit, tetapi hari ini kami telah di larang untuk naik”

Iblis menjawab; “Menyebarlah kalian di muka bumi, dari barat sampai timur, dan perhatikan dengan seksama apa yang sebenarnya telah terjadi!”

Setelah menyebar ke penjuru dunia sampailah mereka ke Kota Mekah. Di sana tampak seorang bayi yang sedang dikelilingi para malaikat dan memancarkan sinar dari dalam dirinya yang mencuat ke atas langit. Para malaikat pun sibuk memberi salam kepada junjungan alam tersebut.

Kemudian setan-setan itu kembali menghadap Iblis, sambil menceritakan semua apa yang telah mereka saksikan itu.Maka Iblis pun berteriak dengan suara yang sangat keras;

“Aaaaah, telah keluar “ayatul ‘alam” dan rahmat bagi bani Adam, karena itulah kalian telah dicegah untuk naik ke langit, tempat pandangannya dan pandangan umatnya!!”

4. Salam Burung-Burung
Seolah memberi salam atas kelahiran manusia yang ditunggu-tunggu, burung-burung di atas langit Mekah sibuk bersaut-sautan berkicau saat kelahiran Nabi.

5. Berhala Bersujud
Pada saat Nabi lahir berhala yang selama ini disembah mendadak bersujud. Hal ini diriwayatkan oleh Abdul Muthalib yang berkata, “Sewaktu ku berada di dekat kakbah, patung berhala yang ada di dalam kakbah tiba-tiba jatuh tersungkur dari tempatnya dalam bentuk bersujud kepada Allah Ta’ala. Aku juga mendengar suara dari dinding kakbah, ‘Nabi terpilih telah lahir yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan aku dari beberapa patung berhala, serta memerintahkan untuk menyembah kepada Dzat Yang Merajai Alam ini.”

6. Suara dari Kakbah
Pada saat Rasulullah lahir, terdengar suara di Kabbah yang berbunyi “Katakanlah telah datang kebenaran (Islam) dan tidak akan memulai kebatilan, juga tidak akan mengembalikan kekufuran.”

7. Aminah Tidak Merasa Letih
Hal ajaib lagi terjadi pada Aminah, sang Ibu Nabi. Berbeda dengan wanita pada umumnya yang keletihan dan kepayahan saat mengandung, maka hal ini tidak dirasakan oleh Aminah. Imam Ibnu Katsir meriwayatkan dalam kitabnya, Qishashul Anbiyya, bahwa selama mengandung Rasulullah SAW, dalam mimpinya ia senantiasa didatangi para Nabi-nabi terdahulu, dari sejak bulan pertama, yaitu bulan Rajab hingga kelahirannya di bulan Rabi’ul Awwal.

Bulan ke-1 didatangi oleh Nabi Adam (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan menjadi pemimpin agama yang besar.

Baca Juga:  Lima Pesan Rasulullah Kepada Kaum Wanita

Bulan ke-2 didatangi Nabi Idris (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan mendapat derajat paling tinggi di sisi Allah.

Bulan ke-3 didatangi Nabi Nuh (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memperoleh kemenangan dunia dan akhirat.

Bulan ke-4 didatangi Nabi Ibrahim (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memperoleh pangkat dan derajat yang besar di sisi Allah.

Bulan ke-5 didatangi Nabi Ismail (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memiliki kehebatan dan mu’jizat yang besar.

Bulan ke-6 didatangi Nabi Musa (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memperoleh derajat yang besar di sisi Allah.

Bulan ke-7 didatangi Nabi Daud (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan memiliki Syafaat dan Telaga Kautsar.

Bulan ke-8 didatangi Nabi Sulaiman (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan menjadi penutup para Nabi dan Rasul.

Bulan ke-9 didatangi Nabi Isa (as) yang berkata kepadanya bahwa anak yang dikandungnya itu akan membawa Al-Qur’an yang diridhai.

Semua Nabi yang datang selalu berpesan agar kelak jika sudah lahir mereka memberi nama anaknya dengan Nama Muhammad. Hal ini rupanya terbesit di hati Abdul Muthalib, sang kakek yang kemudian memberinya nama Muhammad. Padahal dikalangan Quraisy nama tersebut sangat asing dan biasanya lebih memilih nama-nama dari leluhur mereka. Namun sang kakek memiliki alasan lain, “Aku berharap ia akan menjadi orang yang terpuji di dunia dan akhirat.” ungkapnya.

8. Tamu Agung Penghuni Surga
Saat proses kelahiran Nabi, Aminah juga di datangi oleh para penghuni surga. Mereka membantu proses lahirnya Nabi Muhammad. Ada 2 wanita yang jadi perhatian Aminah, mereka memberi salam dan menyebut dirinya Asiya (istri Raja Fir’aun) dan Maryam (ibu Nabi Isa a.s.).

Memang, alam bergemuruh saat sang Baginda Rasulullah hadir ke dunia. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Maulid Ad-diba’iy Lil Imam Abdur Rahman Ad-Diba’iy hal 192 dan 193

Sesungguhnya (pada saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW), ‘Arasy seketika gentar hebat luar biasa meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya, dan Kursiy juga semakin tambah kewibawaan dan keagungannya, dan seluruh langit dipenuhi cahaya yang bersinar terang dan para malaikat seluruhnya serentak bergemuruh memanjatkan tahlil, tamjid dan istighfar kepada Allah SWT dengan mengucapkan; Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, saya beristighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT..”

12 Rabiul Awal tepat akan jatuh pada 24 Desember 2015. Sungguh hina lah kita jika seluruh Alam memujinya dan menghormatinya, sementara kita pelit untuk bersalawat. Padahal tidak ada yang paling berharga bagi Nabi Muhammad SAW selain kita, Umatnya.

“Allahumma Shalli Alaa Sayyidina Muhammad Wa alihi Washahbihi Wasallim”

Sumber: (Kitab Nurul Musthofa Jilid 1, Habib Murtadho bin Abdullah bin Ahmad Al-Kaff)