Jauhi Lima Perkara Ini, Agar Selamat Dunia dan Akhirat

Keamanan menjadi salah satu hal penting yang harus diperoleh seseorang. Jika keamananya terancam, maka orang tersebut tidak akan tenang dalam menjalani kehidupannya. Selain  itu, setiap orang juga membutuhkan tempat untuk berlindung dari segala sesuatu yang membahayakan.

Satu-satunya tempat untuk meminta perlindungan tersebut adalah Allah SWT. Mohonlah perlindungan kepada-Nya, sebab ada begitu banyak penyebab mengharuskan kita untuk tetap waspada dan tetap berlindung, mulai dari kejahatan manusia, iblis atau bahkan hawa nafsu diri sendiri.

Bahkan Umar  bin Khattab pernah berkhutbah, ada lima perkara yang harus diwaspadai agar kita tidak terjerumus ke dalamnya. Lantas perkara apa sajakah yang harus membuat kita berlindung kepada Allah tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Umar bin Khattab pernah berkhutbah dalam suatu kesempatan di musim haji. Beliau berkata, “Wahai manusia, ingatlah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terbiasa meminta perlindungan dari lima perkara. (Beliau berdoa): ‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebakhilan dan kelemahan hati. Aku berlindung kepada-Mu dari usia yang buruk. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah isi hati. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.” (Riwayat Ibnu Hibban. Hadits shahih, ‘ala syarthi muslim).

Imam al-Manawi menjelaskan makna hadits diatas dalam “Faidhul Qadir Syarh al-Jami’ ash-Shaghir”.

1. Kebakhilan
Perkara pertama yang harus membuat kita berlindung adalah kebakhilan. Maksud dari kebakhilan ini adalah ketidaksediaan untuk membagi kelebihan yang dimiliki kepada orang lain, sekalipun orang tersebut sangat membutuhkannya. Orang bakhil ini lebih suka untuk menumpuk dan menimbun harta tersebut untuk dirinya sendiri.

Padahal sebenarnya, kebakhilan tersebut adalah menyakit yang harus dihindari karena membahayakan diri sendiri dan orang lain. Keegoisan untuk memenuhi kebutuhan pribadi tanpa memikirkan orang lain merupakan kebiasaan kapitalisme yang harus dibrantas. Maka dari itu, berlindunglah dari perbuatan yang mengandung unsur kebathilan agar tercipta ketentraman hidup.

2. Kelemahan Hati
Kedua, kita harus berlindung dari kelemahan hati. Maksudnya  adalah berlindung dari sifat pengecut yakni tidak memiliki keberanian untuk melakukan segala sesuatu karena merasa takut. Bentuk paling ekstrimnya ada di medan jihad, ketika seseorang melarikan diri dan mencari keamanan bagi dirinya sendiri.

Baca Juga:  Kisah Bunyi Kerikil dari Perut Nabi Muhammad

Contoh lainnya dari kepengecutan adalah orang yang membatalkan niatnya untuk berjilbab hanya karena tidak berani untuk menerima komentar dari teman-temannya. Sikap hati yang lemah ini membuat banyak orang terjerumus dalam lembah kenistaan hanya demi mengikuti tren saja. Allah mengecam kalangan ini dalam firman-Nya;

“Dan diantara manusia ada yang berkata: ‘Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir’, padahal sebenarnya mereka tidak beriman. Mereka hendak menipu Allah dan kaum beriman, padahal mereka tidak menipu melainkan dirinya sendiri, sedangkan mereka tidak menyadarinya. Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah semakin memperparah penyakitnya. Bagi mereka siksa yang pedih disebabkan kebohongan mereka.” (Qs. al-Baqarah: 8-10).

3. Usia yang Buruk
Perkara selanjutnya adalah usia yang buruk, maksud dari kata-kata tersebut yakni ketiadaan berkah. Usia yang tidak memiliki keberkahan yaitu usia yang tidak diisi dengan kebajikan dan amal kebaikan. Usia tersebut justru digunakan untuk melakukan perbuatan yang dilarang agama.

Orang-orang yang demikian ini menelantarkan kewajibannya dan tidak memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Pada waktu kecil, waktunya habis untuk bermain bahkan ketika dewasa ia tidak menggunakan usia tersebut dengan baik.

Mereka rela menghabiskan waktu untuk menabung demi bisa berjalan-jalan dari pada untuk menunaikan ibadah habis. Ada pula yang menghabiskan banyak waktunya untuk berfoya-foya atau bermain gadget seharian. Namun mereka tidak betah jika disuruh duduk dan berdzikir. Mereka lalai akan usia karena tidak menyadari adanya hari pembalasan di akhirat kelak.

4. Fitnah Isi Hati
Selain usia yang buruk, ada lagi fitnah isi hati. Maksud dari khutbah yang disampaikan oleh Umar bin Khattab itu ialah perasaan dan lintasan pikiran yang tidak terpuji. Seperti perasaan dendam, dengki dan akhidah yang menyimpang.

Rasulullah Shallalallu ‘alaihi Wassalam menegaskan bahwa kebaikan seluruh diri kita tergantung kebaikan hati. Oleh karena itu, mohonlah kepada Allah SWT agar senantiasa memperbaiki hati kita. Agar segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan perintah-Nya dan tidak terjadi penyimpangan.

Baca Juga:  Inilah Nomor Darurat untuk Menghubungi Allah

5. Siksa Kubur
Perkara terakhir yang harus membuat kita senantiasa berlindung yakni siksa kubur. Umar bin Khattab meminta kepada Allah agar dilindungi dari siksa kubur tersebut. Sebab siksaan ini bermula dari kecerobohan manusia dalam menjalan perintah-Nya ataupun menjauhi larangan-Nya.

Demikianlah informasi mengenai lima perkara yang harus membuat kita senantiasa berlindung agar tidak mengalaminya. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT agar terlindungi dari lima perkara di atas.