Gua di Yordania Diklaim Jadi Lokasi Persembunyian Ashabul Kahfi

Umat Islam pastinya sudah tidak asing dengan kisah Ashabul Kahfi yang diceritakan dalam Alquran. Sebanyak tujuh pemuda melarikan diri karena akan dibunuh oleh Raja Diqyanus. Mereka merupakan golongan beriman yang dipaksa meninggalkan akidahnya.

Beruntung ada sebuah gua yang menjadi tempat persembunyian. Mereka kemudian meminta pertolongan Allah agar terhindar dari pembunuhan itu. Keajaiban pun terjadi, para pemuda ini menyangka hanya tidur sehari.

Namun ternyata, waktu sudah berjalan selama 309 tahun. Keajaiban tersebut menyelamatkan mereka pembunuhan. Tidak diketahui pasti dimana letak gua ini, namun gua di Yordania berikut diklaim menjadi tempat persembunyian Ashabul Kahfi. Seperti apa?

Kisah ini diceritakan Allah SWT dalam Alquran yakni surah Al-Kahfi ayat 9-26. Begitu agungnya perjalanan akidah mereka sehingga Allah SWT mengabadikan dalam Alquran.  Teka-teki dimana letak gua ashabul kahfi, menarik para ilmuan untuk melakukan penelitian. Setidaknya ada 33 lokasi yang diklaim menjadi gua Ashabul Kahfi. Namun satu gua di Yordania ini adalah yang paling mendapat sorotan.

Gua ini ditemukan oleh arkeolog bernama Muhammmad Taisir Dhabiyyan di Abu Alanda, 8 km dari Amman, ibu kota Yordania. Di dalam gua yang ditemukan tahun 1963 ini terdapat inkripsi Yunani Kuno pahatan Kaum Tsamud, meski sudah memudar.  Situs bersejarah ini sendiri dikenal dengan nama ar-Raqim.

Bukti yang dibeberkan sebagai penguat bahwa situs tersebut adalah gua Ashabul Kahfi adalah dengan merujuk beberapa riwayat sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi seperti bin Shamit, Muawiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhum pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab pernah masuk ke dalam gua tersebut.

Beberapa bukti arkeologis yang disebutkan Alquran juga tampak pada gua ini. Di dalam surat Al Kahfi ayat 21 disebutkan ciri-ciri tersebut yang artinya:,“… Dan mereka mengatakan, ‘dirikanlah bangunan di atas (gua) mereka. Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.’ Dan orang-orang yang berkuasa atas mereka mengatakan, ’Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.’” (al-Kahfi [18] : 21).

Baca Juga:  Penjelasan Kematian Matahari dalam Al-Qur’an

Ternyata setelah dilakukan upaya penggalian, para arkeolog menemukan adanya sebuah bangunan yang berdiri di atas gua. Pada awalnya berupa gereja, kemudian tempat ibadah itu berubah menjadi masjid saat Islam datang.

Ulama Muslim klasik juga sudah berkali-kali mendatangi lokasi tersebut dengan berpatokan terhadap gerakan matahari di atas gua. Seperti yang dijelaskan Allah dalam Surat Al Kahfi-17 yang artinya:

“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah…” (Al Kahfi-17)

Penelitian mereka memang merujuk kepada gua yang berada di Yordan tersebut. Penelitian inilah yang kemudian menjadi rujukan para arkeolog saat ini.

Namun tidak ada yang pasti terkait lokasi yang benar gua tersebut. Pasalnya masih banyak tempat lain yang menjadi bahan kajian. Hanya Allah yang maha mengetahui. Semoga kisah Al Kahfi menjadi pembelajaran bagi kita. Aamiin.