Beginilah Cara Agar Terhindar Dari Antrian Menuju Jahanam

Dunia merupakan tempat sementara yang disediakan oleh Allah SWT untuk manusia menjalani kehidupannya. Sementara, tempat kekal yang akan dihuni manusia kelak berada di akhirat. Kehidupan tersebut akan dijalani setelah hari kiamat tiba.

Di dunia, banyak sekali cobaan dan godaan yang menerpa manusia. Godaan tersebut berasal dari setan dan iblis yang akan senantiasa melancarkan aksi untuk menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Parahnya, banyak manusia yang dengan mudah mengikuti jalan iblis tersebut.

Bahkan saat ini banyak di antara mereka melakukan perbuatan yang tanpa disadari menambah antrian untuk menjadi penghuni neraka jahanam, padahal ada cara untuk menghindarinya. Lantas, bagaimana cara agar kita tidak termasuk dalam golongan ini? Berikut informasi selengkapnya.

Banyak manusia yang termakan oleh propaganda menyesatkan dari setan. Selain itu, mereka juga terjerumus dalam kemaksiatan yang membuatnya turut dalam antrian menuju neraka jahanam. Padahal Rasulullah SAW telah menjamin seluruh umatnya akan masuk surga. Namun dengan syarat yaitu mereka yang taat kepada beliau. Hal tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah SAW. Beliau bersabda:

“Setiap umatku pasti masuk surga, kecuali yang tidak mau.” Para Sahabat bertanya, “Siapa yang tidak mau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku pasti masuk surga, dan siapa yang durhaka kepadaku pasti dia tidak mau.” (Riwayat Bukhari dan Ahmad, dari Abu Hurairah).

Bahkan Rasulullah SAW jug pernah menceritakan bahwa kelak ada orang-orang yang sebenarnya tidak mau masuk surga akan tetapi dipaksa dengan segala cara. Bahkan orang-orang tersebut sampai harus dirantai dan diseret.

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Hurairah mengutip sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Allah merasa takjub kepada orang-orang yang masuk surga dalam (keadaan terbelenggu oleh) rantai-rantai.”

Menurut riwayat ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir yang bersumber dari Abu Umamah, diceritakan bahwa suatu kali Rasulullah tertawa, lalu ditanyakan, “Apa yang membuat Anda tertawa?” Beliau menjawab, “Saya merasa takjub kepada kaum yang digiring (masuk) ke surga dalam (keadaan terbelenggu oleh) rantai-rantai, padahal sebenarnya mereka sangat tidak mau.”

Baca Juga:  Malaikat Maut Kunjungi Manusia Setiap 21 Menit Sekali

Dalam riwayat ath-Thabrani lainnya yang bersumber dari Abu ath-Thufail ditambahkan keterangan: “Mereka adalah orang-orang non-Arab yang ditawan oleh kaum Muhajirin (dalam peperangan), lalu masuk Islam secara terpaksa.”

Maka beruntunglah orang-orang yang demikian. Mereka telah berjumpa dengan orang muslim yang dengan penuh rasa kasih sayang berupaya untuk menyelamatkanya dari kekafiran. Maka beruntunglah kita sudah terlahir dalam keadaan muslim.

Namun, suatu hal yang sangat miris saat ini ketika kita menyaksikan banyaknya kaum muslimin yang rela antri menuju neraka jahanam dengan mengerjakan kemaksiatan dan menentang perintah Allah SWT dan Rasulullah. Maka sebagai sesama muslim, kita harus senantiasa saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:

Dalam hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sesungguhnya perumpamaanku dengan umat manusia adalah seperti seseorang yang menyalakan api. Ketika api itu telah menerangi sekitarnya, mulailah laron dan hewan-hewan merayap – yang biasa terjatuh ke dalam api – berjatuhan ke dalamnya. Maka, orang itu pun berusaha untuk menahan dan mencegah mereka, namun mereka justru mengalahkannya, sehingga mereka pun mencampakkan dirinya sendiri ke dalam api. Aku memegang erat-erat tali pinggang kalian (agar tidak terjerembab ke dalam api), sedangkan kalian justru berusaha keras untuk menceburkan diri ke dalamnya.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).

Demikianlah informasi mengenai cara agar terhindar dari antrian menuju neraka jahanam. Ternyata hal yang harus kita lakukan adalah dengan taat kepada Rasulullah SAW. Hal tersebut sama artinya kita taat terhadap perintah Allah, sebab segala perbuatan Rasulullah senantiasa berlandaskan perintah Allah Ta’ala dan sesuai dengan Al-Qur’an.