Tiga Faktor yang Rentan Ganggu Kepribadian Muslim

Menjalani kehidupan di era globalisasi terbilang cukup rentan. Manusia dituntut untuk senantiasa menumbuhkan keteguhan serta kesungguhan berlandaskan iman. Bagi mereka yang keimanannya kuat, tentu ini bukan masalah besar.

Namun, tidak demikian untuk orang-orang yang memiliki tingkat keimanan yang lemah. Kemajuan zaman justru akan membuat mereka  jauh dari nilai-nilai Islam. Semakin maju zaman, semakin gencar gangguan keimanan yang datang.

Itulah mengapa kita harus mengetahui sejak dini hal-hal yang mengganggu kepribadian muslim. Ini untuk mengantisipasi dan proteksi diri agar tetap berada di jalur yang benar meski tetap mengikuti perkembangan zaman. Apa saja penyebabnya?

1. Faktor Lingkungan
Faktor pertama yang bisa menyebabkan gangguan kepribadian seorang muslim berasal dari lingkungannya. Menurut Fathi dalam bukunya Musykilat Dakwah wa Ad-Duatya lingkungan menjadi penyebab gangguan kepribadian paling dominan. Terlebih lagi lingkungan yang menjadi tempat proses pembentukan kepribadian tidak islami. Tentu saja lingkungan yang demikian itu jelas berpengaruh besar terhadap kehidupan setiap orang, baik yang disengaja maupun tidak.

2. Faktor Persahabatan
Faktor yang kedua yakni beraasal dari hubungan persahabatan. Sahabat merupakan penentu dominan baik tidaknya kepribadian seseorang. Jika ia salah dalam memiliih pergaulan, maka akibatnya adalah orang tersebut akan sulit untuk memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu anhu, bahwsannya dia mendengar Nabi Muhammad Shallallahu alayhi wasallam bersabda, “Janganlah engkau bersahabat kecuali dengan orang mukmin dan jangan ada yang menyantap makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Tirmidzin dan Abu Dawud).

Kemudian, Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu memiliki prinsip hidup yang kuat dalam soal (persahabatan) ini. “Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang mampu memberikan petunjuk kepadaku untuk mengetahui kejelekan-kejelekanku.”

Sahabat yang membawa pengaruh buruh akan sangat mengganggu kebaikan keimanan yang kita miliki. Oleh sebab itu, jangan pernah sepelekan masalah mencari teman karena pada dasarnya teman bisa membentuk pola pikir, sikap dan prilaku anak.

Baca Juga:  Inilah Lima Mitos Keliru Tentang Suku Dayak

3. Faktor Sombong
Selain faktor dari luar diri, ternyata ada juga faktor yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kepribadian yakni sombong. Sifat sombing sendiri merupakan sifat yang sangat hina dan tercela. Hal tersebut dikarenakan sifat ini terdapat dalam diri iblis yang terkutuk. Oleh karena itu, sebagai muslim kita harus mewaspadai sifat yang satu ini.

Sebagaimana yang Allah gambarkan dalam Al-Qur’an perihal sifat Iblis. Ketika Allah perintahkan Iblis memberi sujud (penghormatan) kepada Nabi Adam Alayhissalam, Iblis malah menjawab, “Saya lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. 7: 12).

Hal tersebut membuktikan bahwa iblis merasa lebih baik dibandingkan Nabi Adam. Apabila tidak diwaspadai, maka perbuatan ini bisa berdampak buruk bagi manusia baik secara fisik dan juga bisa menghancurkan pondasi iman. Sifat sombong ini akan membuat manusia jauh dari kebaikan pikir dan kebijaksanaan ketetapan. Pada dasarnya sifat sombong hanya boleh dimiliki oleh Allah SWT. Allah Ta’ala berfirman:

“Sombong adalah selendang-Ku, dan keagungan adalah selimut-Ku. Barang siapa menyaingi-Ku di dalamnya, aku pasti akan menghukumnya” (HR. Abu DAwudd, Ibnu Majah & Ibn Hibban).

Demikianlah informasi mengenai tiga penyebab gangguan kepribadian dalam diri muslim. Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan perkara ini. Sebab gangguan kepribadian tentu saja bisa berpengaruh terhadap keimanan seseorang.