Inilah Pahala Temani Istri Belanja

Bagi para suami berbelanja merupakan aktivitas membosankan dan tidak disukai. Terlebih jika belanja untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka lebih memilih bermain dengan perangkat game atau gadgetnya ketimbang melakukan aktivitas yang satu ini.

Berbeda dengan suami, bagi para istri berbelanja menjadi rutinitas wajib. Mereka harus memastikan semua keperluan rumah tangga terpenuhi dengan kegiatan belanja tersebut. Perbedaan minat inilah yang membuat suami jarang menemani istrinya berbelanja.

Meskipun sesekali mau, para istri harus siap mendengar omelan suami terlebih dahulu sebelum akhirnya ditemani belanja. Padahal ada begitu banyak pahala yang dijanjikan Allah dengan aktivitas ini. Apa saja pahalanya? Yuk baca ulasannya.

Kegiatan belanja wanita yang sudah menikah tentu berbeda dengan mereka yang masih lajang. Jika saat masih sendiri wanita berbelanja untuk kepentingan pribadi, bahkan cenderung menghabiskan uang untuk belanjaan yang tidak penting.

Namun ketika sudah menikah tidak demikian. Aktivitas belanja saat sudah memiliki suami dilakukan demi memenuhi kebutuhan suami dan anak-anaknya. Belanjaan yang dibeli pun adalah hal-hal yang berguna untuk keluarganya. Setelah menikah wanita akan lebih mendahulukan kepentingan keluarga dibanding kepentingannya sendiri.

Inilah yang terkadang membuat istri mengelus dada. Pasalnya suami tidak mau menemaninya berbelanja saat mereka memiliki waktu luang. Bahkan diantara mereka ada yang menyuruh istri naik taksi atau angkot sendiri, padahal dia memiliki kendaraan yang bisa digunakan untuk mengantarkan sang istri. Hal ini memang hanya hal sepele. Namun tahukah anda penolakan anda tersebut dapat menyakiti hati istri.

Namun para istri tidak perlu berkecil hati. Karena keikhlasan anda akan tetap mendapat balasan dari Allah SWT. Dan merugilah bagi suami yang suka menolak istri untuk menemani mereka berbelanja. Pasalnya ada begitu banyak pahala yang dijanjikan Allah untuk anda yang menyenangkan istri termasuk urusan menemani belanja.

Baca Juga:  Tiga Cara Tanamkan Akidah Pada Anak

Rasullulah SAW bersabda; “Sungguh aku berjalan bersama seorang saudara (muslim) di dalam sebuah keperluan lebih aku cintai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ku (masjid Nabawi) ini selama sebulan.” (HR. Ath-Thabarani)

Syaikh Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata : “Menunaikan kebutuhan kaum muslimin lebih penting dari pada iktikaf, karena manfaatnya lebih menyebar, menfaat ini lebih baik daripada manfaat yang terbatas (untuk diri sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut merupakan perkara yang penting dan wajib dalam Islam (misalnya shalat wajib).”

Ganjaran melebihi pahala beriktikaf di Masjid Nabawi sebulan penuh. Begitu besar kemualiaannya bukan? Padahal itu dilakukan untuk saudara Muslim yang bisa saja tidak memiliki hubungan khusus. Bagaimana dengan istri, orang yang memang berhak dan wajib dibahagiakan? Tentu saja kemuliaannya akan semakin besar lagi.

Rasullulah SAW bersabda : “Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya.” (HR At-Thirmidzi)

Untuk itu, dahulukan lah istri anda sebelum gadget atau teman-teman anda. Karena sebenarnya, saat anda meninggal nanti, yang menangisi anda bertahun-tahun bukanlah teman atau gadget anda. Tapi istri, yang selalu anda tolak kalau dimintai tolong menemani mereka berbelanja.