Golongan Manusia yang Mendapat Pahala Dua Kali Lipat

Setiap amal kebaikan pasti ada balasan pahalanya, namun kadarnya tentu saja merupakan urusan Allah SWT. Pada saat Yaumul Hisab, pahala dan dosa manusia akan ditimbang dengan perhitungan yang amat teliti.

Saat ini, manusia hanya mengharap keberkahan atas setiap perbuatan baik yang dilakukan sebagai bekal pada hari akhir nanti.  Namun Allah maha pemurah sehingga akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan saat hidup di dunia.

Ternyata ada golongan manusia yang mendapatkan pahala dua kali lipat. Ini bukan isapan jempol belaka, melainkan bersumber sabda Nabi besar Muhammad SAW. Sebagian golongan diantaranya bisa raih oleh manusia manusia saat ini. Siapa saja? Berikut ulasannya. 

1.    Istri-Istri Nabi Muhammad SAW 
Golongan yang akan mendapat dua kali lipat pahala adalah para istri Rasulullah SAW. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam Surat Al Ahzab: 31 yang artinya:

“Barang siapa di antara kamu sekalian (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allah dan rasul-Nya, serta mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberinya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.” (al-Ahzab: 31)

2. Orang yang Bersedekah Kepada Karib Kerabat
Memberikan sesuatu kepada orang lain merupakan bentuk sedekah. Amalan ini sangat dianjurkan sebagai bentuk kasih sayang terhadap sesama. Namun ternyata bersedekah kepada karabat karib yang membutuhkan lebih utama, karena selain membantu mereka amalan ini bisa dapat mempererat tali silaturahmi. Maka ketika ingin bersedekah, lihatlah orang-orang terdekat anda. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Bersedekah kepada orang miskin adalah sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (pahala): sedekah dan silaturrahim.” (HR. an-Nasai dan at-Tirmidzi, lihat Shahih at-Targhib no. 879).

Pada satu ketika ada Rasulullah ditanya sahabat tentang sedekah   kepada suami dan anak-anak yatim yang berada dalam asuhannya. Rasulullah kemudian bersabda yang artinya:

“Keduanya mendapat pahala (menyambung) kekerabatan dan pahala sedekah.” (Shahih Muslim, “Kitab Zakat” no. 1000)

3. Seorang Hakim dan Ulama Ahli Ijtihad yang Keputusan/Hukumnya Sesuai dengan Hukum Allah Setelah Berusaha Mencapai Hukum yang Benar
Golongan selanjutnya yang bisa mendapatkan pahala dua kali lipat adalah hakim atau ulama ahli ijtihad yang keputusan/hukumnya sesuai dengan hukum Allah  setelah berusaha mencapai hukum yang benar. Dua pahala ini didapatkan karena hukumannya sesuai dengan hukum Allah, serta usahanya mencari kebenaran terhadap apa yang akan diputuskannya.

Baca Juga:  Inilah Jumlah Anak-anak Nabi Adam AS

“Ketika seorang hakim (akan) menghukumi lalu bersungguh-sungguh kemudian benar (hukumannya) maka dia mendapat dua pahala. Apabila keliru, dia mendapat satu pahala.” (HR. Muslim dan selainnya).

Hakim dalam hadist di atas adalah mereka yang memiliki alat bukti yang cukup untuk menghukum. Bukan orang tidak memiliki ilmu lantas melakukan hukuman tanpa ketentuan yang benar. Golongan yang demikian justru akan berdosa karena bukan ahlinya. 

4. Orang yang Memberi Contoh/ Keteladanan dalam Hal yang Baik Menurut Kacamata Agama
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya), “Barang siapa memberi contoh yang baik dalam Islam, dia mendapatkan pahala (amalnya) dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa berkurang sedikit pun pahala orang yang mengikutinya.” (HR. Ahmad, Muslim, dll, dari sahabat Jarir radhiyallahu ‘anhu)

5. Orang yang Mengulangi Shalatnya Ketika Menjumpai Air Wudhu Ketika Sebelumnya Shalat dengan Bertayamum
Golongan selanjutnya yang akan mendapatkan pahala dua kali lipat adalah mereka yang mengulang salatnya ketika menjumpai air, setelah sebelumnya bersuci dengan cara tayamum.

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dua orang lelaki keluar untuk bepergian (safar). Waktu shalat tiba padahal keduanya tidak membawa air. Keduanya lantas bertayamum dengan tanah yang suci lalu shalat. Setelah shalat, keduanya mendapatkan air pada waktu (shalat tersebut). Salah satunya mengulangi shalatnya dengan berwudhu, sedangkan yang satunya tidak mengulangi. Keduanya kemudian mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan hal tersebut. Beliau bersabda kepada orang yang tidak mengulangi shalatnya, ‘Engkau sesuai dengan sunnah dan shalatmu telah sah.’ Adapun kepada yang berwudhu dan mengulangi shalatnya, Nabi bersabda, “Engkau mendapat pahala dua kali.” (HR. Abu Dawud)

6. Orang yang Berusaha Membaca Al-Qur’an dengan Benar Meskipun Terbata-Bata
Orang yang berusaha keras belajar membaca Alquran meski dengan terbata-bata juga akan mendapatkan balasan dua kali lipat pahala. Dua pahala ini didapatkan atas kesulitan ketika belajar membaca Alquran dan pahala saat membaca kalam Allah tersebut.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Orang yang pandai membaca al- Qur’an akan bersama malaikat pencatat yang mulia lagi baik. Sementara itu, yang membaca al-Qur’an dengan terbatabata dalam keadaan merasa berat, ia mendapatkan dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Selain enam golongan tersebut, dalam sebuah hadist  Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tiga orang yang mereka diberi pahala dua kali: (1) Seorang ahli kitab yang beriman kepada nabinya dan mendapati Nabi (Muhammad) Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu beriman kepada beliau, mengikutinya, dan memercayainya, maka dia mendapatkan dua pahala; (2) budak sahaya yang menunaikan kewajiban terhadap Allah l dan kewajiban terhadap tuannya, ia mendapatkan dua pahala; dan (3) seseorang yang memiliki budak perempuan lalu memberinya makan dan bagus dalam hal memberi makannya, kemudian mendidiknya dan bagus dalam mendidiknya, lalu dia memerdekakannya dan menikahinya, maka dia mendapat dua pahala.” (HR. al-Bukhari no. 3011 dan Muslim dalam “Kitabul Iman”, dan hadits ini lafadz Muslim).

Baca Juga:  Lima Tindakan Penyebab Doa Anda Ditolak Allah

Sebagian kalangan menilai, jangan melakukan sesuatu karena iming-iming surga. Namun bukankah Rasulullah SAW merupakan pembawa peringatan bahwa yang baik akan masuk surga dan yang bathil masuk neraka.  Kebenaran hanya milik Allah SWT.