Tiga Amalan yang Dapat Tunda Kematian

Kematian merupakan suatu kepastian yang akan dialami oleh makhluk yang bernyawa. Namun terkait kapan kematian itu datang, hanya Allah SWT yang tahu dan maha menentukan.

Meski kematian adalah ketentuan pasti, akan tetapi waktunya bukanlah suatu yang ditentukan kepastiannya. Terdapat banyak riwayat yang menjelaskan bahwa usia bisa diperpanjang atau diperpendek sesuai kehendakNya.

Menurut hadist Nabi Muhammad SAW, Allah akan memperpanjang  umur orang-orang yang dikehendaki. Namun bukan dengan cuma-cuma,  karena manusia harus memiliki amalan khusus agar waktu hidupnya bisa diperpanjang. 
1. Bersedekah
Begitu banyak keajaiban yang bisa didapatkan dari keikhalasan memberi kepada orang lain ini. Dengan bersedekah, Allah SWT tidak hanya membalas dengan menambahkan rezeki lebih kepada hamba-Nya namun juga umur yang lebih.

Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari sahabat Amr bin Auf, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang Muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya.” (HR. Thabrani).

Namun banyak kita dapati orang-orang yang memiliki rezeki lebih enggan bersedekah. Mereka menyimpan hartanya untuk dirinya dan keluarga. Padahal disetiap harta yang kita dapatkan, ada hak orang lain yang harus dikeluarkan melalui zakat atau sedekah lainnya.

2. Silaturahmi
Di tengah era modern yang mengharuskan kecepatan dalam bekerja, silaturahmi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Pagi hari, seseorang sudah sibuk mempersiapkan diri untuk bekerja, siang hari mereka berkutat dengan pekerjaan menumpuk yang dikejar deadline, malamnya sudah kelelahan dan mempersiapkan hari esok dengan rutinitas yang sama.

Jadi kapan silaturahminya? Untungnya ada alat komunikasi yang semakin mendekatkan jarak dan waktu. Baik melalui telepon, email, maupun sosial media. Sayang sarana ini pun tidak digunakan untuk silaturahmi. Justru hanya menjadi sarana untuk pamer tas baru, sepatu baru, perhiasan baru yang justru menjadi sumber-sumber dosa.

Baca Juga:  Kunjungi Tempat Ini Jika Ingin Dikejar Rezeki

Padahal silaturahmi merupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Selain membuat hubungan antar sesama manusia menjadi lebih dekat, silaturahmi juga dapat memperpanjang usia seseorang. Hal ini seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Bukhari yang artinya.

”Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi.” (HR. Bukhari)

3. Berbakti kepada orang tua
Bakti kepada orang tua juga menjadi salah satu amalan yang dapat memperpanjang usia seseorang. Amalan ini memang terkesan sederhana, namun bagaimana jika kita mencoba melaksanakannya?

Meski di dalam hatinya seorang anak begitu menyayangi orang tua, namun tidak dipungkiri bahwa kita sering menyakiti perasaan mereka. Semakin besar usia seorang anak, maka semakin besar pula potensi seorang anak melawan orang yang mendidik dan membesarkannya sejak kecil ini.

Terlebih jika anak sudah mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, maka dengan sombongnya mereka membentak atau mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan orang tuanya.

Hal-hal seperti inilah yang jarang kita ingat sebagai anak. Ketika berhasil memberi mereka uang atau barang dengan hasil keringat kita, maka kita sudah merasa sudah berbakti kepada ayah dan ibu.

Padahal berbakti tidak hanya perkara uang, namun perkara hati. Bagaimana kita sebagai anak tetap menghormati dan  meninggikan derajad keduanya, meski sudah memenuhi kebutuhan mereka. Karena apapun yang kita berikan, sebenarnya tidak akan pernah bisa membalas apa yang sudah orang tua lakukan terhadap kita.

Jika  berhasil melakukan hal ini, Allah menjanjikan untuk hamba tersebut umur yang panjang. “Barang-siapa berbakti kepada kedua orang tuanya, maka Allah akan menambah umurnya.” (HR. al-Baihaqi) dan “Barangsiapa senang (ber-harap) Allah memperpanjang umurnya dan menam-bah rizkinya, maka hendaklah berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung hubungan sanak-famili.” (HR. al-Baihaqi).

Tulisan ini tidak bermaksud menggurui, namun bertujuan untuk mengingatkan kepada sesama muslim yang diambil dari hadist  Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.