Baru-baru ini nitizen dihebohkan dengan kehidupan keluarga Iyah, wanita asal Cianjur yang sangat miskin sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup. Karena bingung melihat kondisi anaknya yang kelaparan, Iyah berusaha mengelabuhi anaknya dengan memasak batu.
Ia berharap cara ini dapat menyenangkan anak-anaknya yang kelaparan karena mengira Ibunya tengah memasak sesuatu. Sungguh potret sisi lain kehidupan yang sangat menyayat hati. Beruntung ada pihak kepolisian setempat yang terenyuh dan segera membantu keluarga Iyah.
Ternyata kondisi seperti ini sudah pernah terjadi pada masa kekhalifahan Umar bin Khatab. Sebagai pemimpin pada kala itu, Umar sangat terpukul melihat rakyatnya menderita kelaparan, bahkan Ia sampai menghukum dirinya sendiri karena takut mendapat hukuman dari Allah di akhirat kelak. Apa yang dilakukan Umar? Berikut ulasannya.
Pada masanya Umar merupakan pemimpin yang gemar melakukan Blusukan. Namun Blusukan ini dilakukan pada malam hari, sehingga tidak ada satu orang pun yang mengetahui. Dengan cara ini, Umar bisa tahu bagaimana kehidupan rakyat yang dipimpinnya.
Pada suatu ketika itu wiilayah yang dipimpin Umar mengalami peceklik panjang yang disebut dengan tahun Abu. Kondisi ini membuat pohon menjadi mengering, tanah tandus, dan hujan pun tidak kunjung datang sehingga tanah menjadi menghitam layaknya Abu.
Setiap hari Umar memerintahkan aparatnya untuk menyembelih onta dan membagikannya kepada rakyatnya. Hatinya semakin pedih ketika melihat banyak rakyatnya kelaparan. Ia bahkan sempat berdoa, “Ya Allah, jangan sampai umat Muhammad menemui kehancuran di tangan ku.”
Pada masa itu Umar menabukan makan daging, minyak samin, dan susu untuk perutnya sendiri. Hal ini dilakukan untuk memastikan makanan tersebut diberikan kepada rakyatnya. Dan tahukah anda apa yang Ia makan? Umar hanya makan sedikit roti dengan minyak zaitun.
Namun perutnya kian bertambah panas dan berbunyi nyaring. Jika sudah demikian, Ia menabuhkan perutnya dengan jemari dan berkata, “Berkeronconglah sesukamu, dan kau akan tetap menjumpai minyak, sampai rakyatku bisa kenyang dan hidup dengan wajar.”
Pada suatu malam Umar mengadakan blusukan dengan sahabatnya yang bernama Aslam. Ia ingin mengetahui kehidupan rakyatnya. Umar khawatir jika ada hak-hak mereka yang belum ditunaikan oleh aparat pemerintahannya.
Sampailah Ia di suatu perkampungan kecil di wilayah Madinah. Saat melakukan perjalanan di kampung yang tandus tersebut, Umar menemukan tenda lusuh ditengah-tengah gurun tandus tersebut.
Dari dalam tenda Ia mendengar gadis kecil menangis yang tidak berhenti. Saat akan mendekati tenda itu, Umar terkaget karena melihat seorang wanita dewasa sedang duduk diperapian. Wanita tersebut terlihat mengaduk-aduk bejana di atas tungku api. Asap mengepul-ngepul dari panci itu, sementara si ibu terus saja mengaduk-aduk isi panci dengan sebuah sendok kayu yang panjang.
“Assalamu’alaikum,” Umar memberi salam.
Mendengar salam Umar, ibu itu mendongakan kepala seraya menjawab salam Umar. Tapi setelah itu, ia kembali pada pekerjaannya mengaduk-aduk isi panci.
“Siapakah gerangan yang menangis di dalam itu?” tanya Umar.
Dengan sedikit tak peduli, ibu itu menjawab, “Anakku….”
“Apakah ia sakit?”
“Tidak,” jawab si ibu lagi. “Ia kelaparan.”
Mendengar hal tersebut, Umar dan Aslam tertegun lama. Namun mereka tidak banyak bicara dan tetap duduk di depan kemah sampai lebih dari satu jam memastikan Ibu tersebut memberikan masakannya kepada anaknya. Namun selama mereka disana gadis kecil di dalam tenda itu tidak berhenti menangis. Sedangkan ibunya terus mengaduk-aduk isi pancinya.
Karena begitu lama, Umar pun merasa tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan wanita tersebut. Ia berpikir tentang apa yang sedang dimasak oleh ibu itu? karena sudah begitu lama tapi belum juga matang. Karena tak tahan, akhirnya Umar berkata, “Apa yang sedang kau masak, hai Ibu? Kenapa tidak matang-matang juga masakanmu itu?”
Ibu itu menoleh dan menjawab, “Hmmm, kau lihatlah sendiri!”
Umar dan Aslam segera menjenguk ke dalam panci tersebut. Alangkah kagetnya ketika mereka melihat apa yang ada di dalam panci tersebut. Sambil masih terbelalak tak percaya, Umar berteriak, “Apakah kau memasak batu?”
Perempuan itu menjawab dengan menganggukkan kepala.
“Buat apa?”
Namun jawaban ini sungguh membuat hati Umar tersayat-sayat dan sakit. Dengan suara lirih, perempuan itu kembali bersuara menjawab pertanyaan Umar.
“Aku memasak batu-batu ini untuk menghibur anakku. Inilah kejahatan Khalifah Umar bin Khattab. Ia tidak mau melihat ke bawah, apakah kebutuhan rakyatnya sudah terpenuhi belum. Lihatlah aku. Aku seorang janda. Sejak dari pagi tadi, aku dan anakku belum makan apa-apa. Jadi anakku pun kusuruh berpuasa, dengan harapan ketika waktu berbuka kami mendapat rejeki. Namun ternyata tidak. Sesudah magrib tiba, makanan belum ada juga. Anakku terpaksa tidur dengan perut yang kosong. Aku mengumpulkan batu-batu kecil, memasukkannya ke dalam panci dan kuisi air. Lalu batu-batu itu kumasak untuk membohongi anakku, dengan harapan ia akan tertidur lelap sampai pagi. Ternyata tidak. Mungkin karena lapar, sebentar-sebentar ia bangun dan menangis minta makan.”
Ibu itu diam sejenak. Kemudian ia melanjutkan, “Namun apa dayaku? Sungguh Umar bin Khattab tidak pantas jadi pemimpin. Ia tidak mampu menjamin kebutuhan rakyatnya.”
Perkataan tersebut membuat Aslam ingin menegur perempuan itu. Ia ingin menjelaskan bahwa perempuan ini tidak pantas menjelek-jelekan Umar sementara Umar kini sedang berada di hadapannya.
Namun Umar sempat mencegah Aslam dan dengan air mata yang berlinang Ia cepat-cepat pulang ke Madinah. Tanpa istirahat lagi, Umar segera memikul gandum di punggungnya, untuk diberikan kepada janda yang sengsara itu.
Karena Umar bin Khattab terlihat keletihan, Aslam berkata, “Wahai Amirul Mukminin, biarlah aku saya yang memikul karung itu….”
Dengan wajah merah padam, Umar menjawab sebat, “Aslam, jangan jerumuskan aku ke dalam neraka. Engkau akan menggantikan aku memikul beban ini, apakah kau kira engkau akan mau memikul beban di pundakku ini di hari pembalasan kelak?”
Jawaban ini membuat Aslam tertunduk. Ia masih berdiri mematung, ketika tersuruk-suruk Khalifah Umar bin Khattab berjuang memikul karung gandum itu.
Khalifah Umar segera mengajak keluarga miskin tersebut makan setelah masakannya matang. Melihat mereka bisa makan, hati Khalifah Umar terasa tenang. Makanan habis dan Khalifah Umar berpamitan. Dia juga meminta wanita tersebut menemui Khalifah keesokan harinya.
“Berkatalah yang baik-baik. Besok temuilah Amirul Mukminin dan kau bisa temui aku juga di sana. Insya Allah dia akan mencukupimu,” kata Khalifah Umar.
Dan benar, keesokannya wanita tersebut menemui Amirul Mukminin. Ia begitu kaget melihat sosok Amirul Mukminin yang ternyata adalah orang yang telah memasakkan makanan untuk dia dan anaknya.
“Aku mohon maaf. Aku telah menyumpahi dengan kata-kata dzalim kepada engkau. Aku siap dihukum,” kata wanita itu.
“Ibu tidak bersalah, akulah yang bersalah. Aku berdosa membiarkan seorang ibu dan anak kelaparan di wilayah kekuasaanku. Bagaimana aku mempertanggungjawabkan ini di hadapan Allah? Maafkan aku, ibu,” kata Khalifah Umar.
Sejatinya seorang pemimpin harus dan wajib berempati kepada nasib rakyatnya. Bahkan seorang pemimpin yang baik, harus memastikan semua rakyatnya kenyang terlebih dahulu sebelum dia makan sesuatu.
Rekomendasi:
- Kenapa Umat Islam Mencium Hajar Aswad? Hajar Aswad merupakan batu berwarna hitam yang letaknya di sudut tenggara Ka’bah tepat ketika akan memulai tawaf. Ketika melaksanakan ibadah haji dan umrah, jutaan umat Islam berlomba-lomba untuk dapat mencium…
- Delapan Kalimat Terlarang yang Diucapkan Ibu Kepada Anak Membentuk karakter anak sudah harus dimulai saat usianya masih balita. Dalam rentang waktu tersebut, anak mudah menyerap apa yang diajarkan orang tua serta lingkungan sekitarnya.Itulah mengapa orang tua harus ekstra…
- Begini Cara Umar bin Khattab Pilih Menantu Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak mereka, termasuk mengenai masalah pasangan hidup. Biasanya orangtua yang membebaskan putra atau putrinya untuk memilih sendiri pasangan sendiri. Namun tidak jarang pula…
- Inilah Manusia yang Sangat Terkenal di Langit Seorang manusia bisa saja bangga ketika terkenal di seluruh dunia. Namun hal itu tidak menjadi jaminan dirinya terkenal diantara penduduk langit. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa di langit ada ribuan…
- Ini Malaikat Pembawa Hajar Aswad dari Surga Ke Bumi Hajar Aswad sangat familiar bagi Agama Islam. Batu berwarna hitam ini menjadi bagian yang tidak pernah terlewatkan ketika melaksanakan ibadah Umrah dan Haji. Jutaan manusia ingin memegang serta menciumnya, seperti…
- Delapan Sifat Istri Bikin Rezeki Suami Mengalir Deras Kehidupan suami istri memang harus saling melengkapi. Jika suami harus mencari nafkah, maka istri berperan menjadi guru bagi anak-anaknya seperti sebuah madrasah. Selain itu, istri juga berperan mengurusi kebutuhan suami…
- Ternyata Sayang Istri Bikin Rezeki Suami Lancar Lamanya usia pernikahan tidak jarang membuat perasaan sayang suami terhadap istri memudar. Hal ini terjadi bisa saja karena fisik istri tidak secantik dulu, wanita idaman lain, dan berbagai hal yang…
- Gubernur Ini Masuk Daftar Orang Miskin Menjadi pemimpin dalam sebuah wilayah pemerintahan tentu menjadi salah satu hal yang sangat membanggakan. Bahkan banyak di antara mereka yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan kursi di pemerintahan.Pada era…
- Inilah Wanita yang Doanya Mampu Tembus Langit Ketujuh Kisah ini terjadi pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW. Salah seorang wanita dengan tingkat keimanan tinggi datang menemui Manusia kecintaan Allah ini. Ia menghadapi satu kondisi yang mengharuskannya mendapatkan pencerahan.Namun…
- Lima Hal Ini Melemahkan Setan dan Jin Setan dan sebagian jin yang ingkar kepada Allah SWT menjadi makhluk yang menyesatkan. Tipu daya mereka akan terus dilakukan dengan tujuan menjerumuskan manusia ke lembah kemaksiatan.Makhluk ini digambarkan memiliki kekuatan…
- Lakukan Tiga Hal Ini Jika Pria Tak Kunjung Melamar Pernikahan merupakan keputusan untuk hidup bersama seseorang yang dicintai. Ada yang beberapa saat berjumpa langsung memutuskan menikah, namun ada juga yang menjalin hubungan lama namun tak urung menikah juga.Salah satu…
- Doa ini yang Diucapkan Umar Saat Lelah Mengurus Rakyatnya Umar bin Khatttab merupakan salah satu sosok sahabat nabi yang berperan dalam perkembangan agama Islam. Meskipun awalnya ia sangat menentang agama Islam, namun pada akhirnya ia jugalah yang membela agama…
- Inilah Golongan Keluarga yang akan Berkumpul di Surga Keluarga merupakan pondasi awal yang membangun generasi dalam Islam. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat penting untuk melakukan hal tersebut. Sebab, berawal dari sebuah keluargalah seorang anak…
- Inilah Manusia yang Hutangnya Ditanggung Allah SWT Kondisi ekonomi yang kurang terkadang memaksa seseorang untuk berhutang. Biasanya tindakan ini menjadi jalan terakhir ketika kerja keras yang dilakukan belum membuahkan hasil.Islam mengajarkan umatnya agar menghindari tindakan yang dianggap…
- Initip Gaya Hidup Fatimah Az Zahra, Putri Rasulullah SAW Fatimah Az Zahra merupakan putri bungsu Rasulullah SAW dan Sayidatina Khadijah ra. Ia lahir di Mekkah pada hari Jumat, 20 Jumadil Akhir atau lima tahun sebelum Rasulullah diangkat sebagai Rasul.Semasa…
- 9 Ciri Istri Pengundang Rezeki Suami Pernikahan merupakan sunnah yang diagungkan oleh Allah SWT. Selain mencari ridha-Nya, menikah juga menjadi salah satu jalan sebagai pembuka pintu rezeki. Allah SWT senantiasa mencukupkan rezeki pasangan yang sudah menikah,…
- Isi Surat Umar bin Khattab Untuk Sungai Nil Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia dengan melintasi tak kurang dari sembilan negara. Dalam Islam, sungai ini memiliki keistimewaan tersendiri dibanding sungai lainnya. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Sungai…
- Alasan Kenapa pada Zaman Rasul Mushaf Al-Qur’an Tidak… Alquran merupakan kalam Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Jika saat ini kita bisa membacanya dalam bentuk kitab tertulis, maka kondisi ini sangat berbeda ketika masih zaman Rasul.Setiap ayatnya…
- Inilah Ancaman Bagi Orang yang Memisahkan Ibu dan Anak Perpisahan merupakan hal yang sangat menyakitkan. Terutama jika kondisi ini terjadi antara seorang ibu dan anak. Ibu yang sedari kecil membesarkan, tiba-tiba menerima kenyataan untuk dipisahkan. Biasanya kondisi ini sering…
- Lima Teladan Kepemimpinan Umar Bin Khattab Umar bin Khattab menjadi pemimpin Islam yang begitu familiar. Ia merupakan khalifah kedua Islam menggantikan Abu Bakar As-Siddiq. Pada masa kepemimpinannya, Islam berada dalam masa kejayaan yang begitu memukau.Ia tidak…
- Enam Rahasia Hati Suami yang Jarang Diketahui Istri Hubungan rumah tangga seharusnya selalu dihiasi oleh keterbukaan dan kejujuran antar pasangan. Hal ini bisa menjadi salah satu faktor keharmonisan dalam membina hubungan keluarga. Selain itu, dibutuhkan juga kesetiaan dan…
- Rekomendasi Kado Ulang Tahun Buat Mama Infoyunik.com - Memilih kado ulang tahun buat mama agar berkesan memanglah penuh pertimbangan. Hadiah yang diberikan pasti juga harus memiliki nilai dan manfaat untuk mama. Karena mama adalah orang yang…
- Ini Golongan Orangtua yang Batal Masuk Surga karena Anaknya Orangtua memiliki kewajiban dalam mendidik dan mengasuh anak dengan tuntutan agama. Hal tersebut harus dilakukan agar anak bisa menjadi sosok yang shaleh. Namun, tidak semua orangtua bisa melakukan tanggung jawab…
- Tindakan Keluarga yang Membuat Mayit Diazab Malaikat Hidup adalah pilihan, namun kematian adalah pasti. Tidak ada yang bisa mengelak jika Malaikat Izrail mendatangi kelak. Siap tidak siap, mau tidak mau, jika sudah ajalnya maka ruh akan tetap…
- Tenyata, Inilah Tiga Ciri Istri Terbaik Menurut Rasulullah Wanita muslimah merupakan calon istri idaman bagi kaum adam. Selain taat beribadah, tentu saja wanita yang demikian ini bisa menjadi jalan untuk keluarganya memasuki surganya Allah Ta’ala. Sebab mereka ini…
- Batas Suami Tak Beri ‘Jatah’ Biologis Pada Istri Urusan biologis dalam berumah tangga menjadi salah satu aspek penunjang kebahagiaan. Tidak hanya istri yang harus melayani suami secara lahir batin, tapi sang pemimpin rumah tangga ini juga memiliki kewajiban…
- Cara Sederhana yang Dilakukan Rasulullah untuk Bahagiakan… Meski tidak bertanggungjawab menafkahi keluarga, namun pekerjaan seorang istri tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka berkewajiban memastikan suami dan anak-anaknya mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, menyiapkan kebutuhan pakaian yang…
- Inilah Hukumnya Enggan Kunjungi Mertua Setelah menikah, selain ayah dan Ibu kandung seseorang akan mendapat orang tua baru dari pasangan yakni mertua. Baik istri maupun suami sama-sama harus berperilaku baik terhadap mereka layaknya seperti orang…
- Golongan Pria yang Masuk Neraka Jika dalam sebuah hadist Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, bukan berarti para pria bisa tenang begitu saja. Sungguh ada golongan pria yang harus menderita di…
- Empat Cara Sederhana Hilangkan Perasaan Kecewa Semua orang tentu pernah merasakan kecewa. Hal ini disebabkan karena harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan baik terhadap seseorang maupun sebuah kondisi. Terkadang kekecewaan tersebut membuat orang yang mengalaminya menjadi…